Selasa, 29 September 2009

Profit Taking Masih Intai IHSG


JAKARTA - Akibat maraknya sentimen negatif yang berasal dari dalam maupun luar negeri sehingga memicu aksi profit taking. Namun, secara mengejutkan indeks Wall Street menguat tajam.

Menurut Analis Pasar Modal dari Finan Corpindo Nusa Edwin Sebayang, secara fundamental Wall Street antara lain adalah ketidakpastian outlook perekonomian AS serta data yang dirilis oleh pemerintah AS nampaknya belum sesuai dengan yang diharapkan pasar. "Data yang dirilis masih menunjukan pergerakan turun naik," kata Edwin.

Tak hanya itu, dari dalam negeri, laporan keuangan beberapa emiten yang telah keluar untuk periode kuartal III-2009 ini juga masih negatif. Hal ini memicu investor untuk menahan diri di pasar. "Dari dalam sendiri belum banyak pergerakkan,? ucapnya.

Selanjutnya, Edwin memprediksi indeks akan berada pada kisaran suport resisitance di kisaran 2.349-2.446.

Sementara analisa dari Trimegah Securities menyimpulkan yang bisa menyelamatkan IHSG dari pelemahan berkepanjangan adalah indeks regional.

"Kita hanya bisa berharap pergerakan bursa regional, khususnya indeks Dow Jones Industrial bisa menyelamatkan trend naik jangka menengah IHSG," kata Trimegah.

Akan tetapi, jika IHSG tidak kembali diatas suport lamanya 2.425, sebaiknya investor berhati-hati tren jangka menengah IHSG akan beebalik arah, bukan tren naik lagi.

"Untuk hari ini, level 2.377 akan menjadi suport pertama, yang jika suport ini ditembus, berarti pada IHSG terbuka potensi penurunan menuju kisaran 2.270- 2.280," tukasnya.

Sebelumnya, IHSG tercatat anjlok sebesar 46,756 poin atau setara dengan 1,91 persen ke level 2.397,828 pada perdagangan kemarin, Senin (28/9/2009).

Hanya ada 51 saham saja menguat, 132 saham melemah, dan 65 saham stagnan. Selain itu, volume perdagangan adalah sebesar 3,066 miliar senilai Rp2,406 triliun, dengan total transaksi mencapai 63.435.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik