Selasa, 29 September 2009

Rupiah akan Kesulitan Menguat


JAKARTA - Ternyata tidak hanya indeks harga saham gabungan yang rawan atas aksi ambil untung (profit taking), mata uang rupiah juga sangat rawan terhadap profit taking. "Posisi rupiah sama dengan IHSG, yakni sama-sama rawan profit taking," kata kepala ekonom BNI Tony Prasetiantono.

Menurutnya, pada level rupiah sekarang sebenarnya rupiah mulai mengarah pada level tertingginya yang bisa dicapai. Dia berpendapat batas tertinggi dari rupiah adalah sebesar Rp9.500 per USD. "Namun untuk menuju ke sana diperlukan sentimen yang benar-benar signifikan," jelasnya.

Sayangnya, sejauh ini sentimen dari kondisi fundamental ekonomi Indonesia belum ada yang signifikan. Dengan demikian, penguatan rupiah akhir-akhir ini lebih banyak mengandalkan pelemahan dolar Amerika.

Untuk nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diprediksi masih melemah tipis di level Rp9.740-9.760 per USD. Pada level seperti sekarang, akan terjadi kenaikan permintaan pembelian dolar Amerika daripada sebaliknya, karena level USD dianggap terlalu murah. "It is time to buy dollar America, rather than to buy rupiah," tandasnya.

Sebelumnya, rupiah pada perdagangan Senin 28 September kemarin, ditutup melemah ke posisi Rp9.720-Rp9.750 per USD dibanding perdagangan akhir pekan lalu di level Rp9.650-Rp9.665 per USD.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik