Jumat, 03 April 2009

Rupiah Tunggu Keputusan BI Rate


JAKARTA - Rupiah pada perdagangan akhir pekan ini, akan menanti keputusan Bank Indonesia (BI) mengenai posisi BI rate yang saat ini berada di posisi 7,75 persen.

Jika BI rate dipangkas maka, hal ini akan berimbas positif bagi nilai tukar rupiah. Sebelumnya sejumlah kalangan memprediksikan bahwa BI rate akan dipangkas. Namun, kepastiannya masih menunggu hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI siang ini.

"Rupiah akan menguat lagi ke Rp11.500 atau lebih rendah lagi (lebih kuat). Sentimen rupiah cukup bagus, saya perkirakan besok BI rate bisa turun dgn konservatif menjadi 7,5 persen," ujar kepala ekonom BNI Tony Prasetyono, saat dihubungi okezone di Jakarta, Jumat (3/4/2009).

Menurutnya, peluang penurunan BI rate disebabkan karena dua alasan. Pertama karena rupiah yang memang tengah mengalami penguatan.

"Rupiah sedang membaik sekitar Rp11.500 per USD, karena modal asing mulai masuk lagi ke bursa efek, perjanjian bilateral currency swap dengan China, dan kondisi politik selama kampanye yang aman," jelasnya.

Kedua, inflansi pada Maret lalu juga sesuai dengan perkiraan yang telah ditetapkan. Inflansi pun diprediksikan bisa mencapai enam persen di tahun 2009 ini. Bahkan, BI rate secara optimistis sebenarnya bisa mencapai tujuh persen.

"Inflasi Maret hanya 0,22 persen masih sesuai ekspektasi. Dengan kinerja inflasi 3 bulan pertama 2009 yang sangat rendah untuk ukuran kita, maka saya optimistis di akhir 2009 inflasi kita maksimal 6 persen. Jika ekspektasi inflasi enam persen maka BI rate bisa tujuh persen sebelum akhir tahun," paparnya.

Meski demikian, dia menuturkan tidak bisa serta merta BI rate itu diturunkan ke level tujuh persen. "Tapi tentunya tidak bisa seketika menjadi tujuh persen, untuk sementara ini 7,5 persen sudah cukup. Jadi saya rekomendaiskan BI rate turun konservatif menjadi 7,5 persen Jumat besok," pungkasnya.

Sekadar informasi, pada perdagangan kemarin, Kamis (2/4/2009) mengalami kenaikan hingga kisaran Rp11.675-11.745 per USD.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik