JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (3/4/2009) diperkirakan, mungkin masih akan mengalami penguatan hingga melewati level 1.545.
"Pada perdagangan kemarin IHSG sudah melewati resistence di level 1.485. Dengan demikian, maka akan mungkin juga melewati batas resistance selanjutnya, 1.545," ujar analis pasar modal PT Citi Pasific Sekuritas Hendri Effendi.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (2/4/2009), IHSG mengalami penguatan sebanyak 2,6 persen hingga menjadi 1.499. "Saya pikir penguatan tersebut cukup bagus, saya pikir IHSG masih dapat meningkat lagi," katanya.
Selain itu, menurutnya IHSG ini juga masih akan terpengaruh dengan indeks regional yang diperkirakan masih akan mengalami peningkatan yang signifikan.
"Saya pikir indeks regional meningkat significan. (Pada perdagangan kemarin) indeks Hang Seng saja meningkat hingga tujuh persen, begitu juga dengan indeks Nikkei naik pesat juga," jelasnya.
Dengan situasi indeks seperti itu, dia mereferensikan saham-saham dari emiten yang belum belum mengalami kenaikan significan. Pasalnya, saham-saham tersebut masih memiliki potensi untuk meningkat kembali.
Antara lain saham-saham dari PT Internasional Nickel Indonesia (INCO), PT Indofood Tbk (INDF) serta PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). Sedangkan dari emiten perbankan, dia mereferensikan saham dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN). "Itu masih berpotensi untuk mengalami kenaikan," pungkasnya.
Sementera menurut analis Optima Securities Ikhsan Binarto, menguatnya bursa utama regional di atas empat persen membuat investor akumulasi saham sektor perkebunan dan keuangan sehingga indeks menguat 37 poin hampir menyentuh 1.500.
Antisipasi penurunan BI rate pada hari ini membuat saham sektor keuangan terus rally selama sepekan ini. Sektor properti relatif masih belum begitu Bullish sehingga patut dilirik para investor. Setelah pengumuman BI rate diperkirakan profit taking yang sehat bakal terjadi.
Indeks diperkirakan akan bergerak di level 1.460-1.530 dengan pilihan saham, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).
Jumat, 03 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar