JAKARTA - Pemerintah melakukan pembelian kembali Obligasi Negara melalui metode lelang dengan menggunakan fasilitas Ministry of Finance Dealing System (MOFiDS) sebesar Rp8,518 triliun. Peserta lelang menawarkan tiga seri dari empat seri Obligasi Negara yang jatuh tempo tahun 2009.
Jumlah penawaran yang disampaikan peserta lelang sebesar Rp9,27 triliun. Lelang dilakukan melalui MOFiDS (Ministry of FinanceDealing System) trading platform mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Demikian keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Departemen Keuangan, Selasa (3/3/2009).
Mekanisme lelang tersebut dapat diikuti semua pemegang seri-seri Obligasi Negara. Namun dalam pelaksanaannya harus dilakukan melalui dealer utama yang telah ditunjuk pemerintah. Saat ini telah terdaftar 18 dealer utama, yang terdiri atas 14 bank dan empat perusahaan sekuritas.
Harga penawaran dinyatakan dalam harga bersih (clean price) dengan satuan harga dalam bentuk persentase sampai dengan dua desimal dan kelipatan 0,05 persen. Volume penawaran minimum adalah satu miliar rupiah atau seribu unit, dengan kelipatan satu miliar rupiah atau seribu unit. Pembelian kembali ini merupakan pelunasan sebelum jatuh tempo (redemption) dengan tunai.
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil pelaksanan lelang pembelian pembelian kembali (buy back) Obligasi Negara, yaitu Seri FR0002 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2009 dengan jumlah pembelian sebanyak 2.065 unit, dan yield rata-rata tertimbang adalah 13,58 persen.
Selain itu, untuk seri VR0016 yang jatuh tempo 25 Juli 2009 dengan jumlah pembelian sebanyak 6.453 unit dengan yield rata-rata tertimbang 10,07 persen. Sedangkan untuk seri ZC0002 dan ORI001 tidak tercatat adanya transaksi.
Settlement hasil pelaksanaan lelang akan dilaksanakan pada 6 Maret 2009, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Rabu, 04 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar