NEW YORK - Harga saham di Wall Street kembali bergerak melemah, setelah dirilisnya data perekonomian AS terbaru, yang menyebutkan penjualan perumahan serta perbankan kembali memburuk.
Seperti dilansir dalam Associated Press, Kamis (26/2/2009), indeks harga saham di Wall Street kembali tidak bergairah pada perdagangan Rabu, 26 Februari 2009, setelah dirilisnya data penjualan perumahan Negeri Paman Sam yang kian memburuk kembali menjadi perhatian investor di bursa Wall Street. Ini mengimplikasikan bahwa perekonomian AS belum juga membaik.
Sementara itu, belum adanya keputusan pemerintah terhadap upaya menguasai Citigroup berimbas negatif di sektor keuangan. Sebelumnya, pemerintah AS berencana untuk mengonversikan saham preferen di Citigroup menjadi saham biasa, sehingga dapat meningkatkan kepemilikan pemerintah di bank raksasa itu menjadi sekitar 40 persen
Investor di Wall Street juga mencemaskan upaya pemerintah untuk menasionalisasi sejumlah bank besar yang kelimpungan akibat tekanan krisis. Padahal kabar itu telah dibantah Gubernur Bank Sentral Amerika Ben Bernanke.
Terbukti, indeks Dow Jones pada perdagangan Rabu (25/2/2009), berakhir melemah 80,05 poin atau turun 1,1 persen ke posisi 7.270,89. Sedangka, indeks Standard & Poor's 500 juga turun 8,24 poin atau turun 1,1 persen ke level 764,89, dan indeks Nasdaq ikut melemah 16,40 poin atau turun 1,1 persen ke level 1.425,43.
Kamis, 26 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar