JAKARTA - Kondisi rupiah mengawali pekan ini masih dalam suasa yang muram dengan terus dihantui tekanan terhadap dolar.

Pengamat pasar valas Currency Managemnt Grop, Fahrial Anwar mengatakan, kembali tertekannya rupiah masih disebabkan kebutuhan dolar yang sangat besar dan tidak sebanding dengan suplai yang ada.

Terlebih dengan digolkannya paket stimulus ekonomi Amerika senilai USD787 miliar. Ini jelas akan menarik dolar ke negara asalnya berupa penerbitan surat utang. "Dengan diteribitkannya surat utang pemerintah Amerika, rupiah makin terus tertekan," katanya.

Menurutnya, dengan pakat stimulus tersebut, pemerintah Amerika membutuhkan dana yang besar dan caranya melalui penerbitan surat utang. Jadi tak ayal dengan surat utang tersebut, permintaan dolar akan semakin besar dan orang akan lebih memegang dolar dibanding rupiah.

Dirinya, meramalkan pada pembukaan perdagangan nanti, rupiah akan dibuka pada kisaran Rp11.700 per USD sampai dengan level melewati psikologisnya di Rp12.000 per USD.

Sebelumnya pada akhir pekan, nilai tukar rupiah ditutup sedikit membaik setelah sempat menembus level Rp12.000 per USD. Di mana rupiah harus puas ditutup pada level Rp11.800 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya lebih baik ditutup di level Rp11.770 per USD.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik