JAKARTA - Tidak terkendalinya nilai tukar rupiah terhadap dolar, ternyata dinilai tidak akan berdampak siginifikan terjadinya perubahan pada asumsi RAPBN 2009 yang sedang dibahas pemerintah dengan DPR. Pasalnya, fluktuasi rupiah beberapa hari ini tidak perlu disikapi reaktif dan berlebihan.

"Kami tidak akan terlalu reaktif dalam menyikapi hal tersebut," kata anggota DPR Komisi XI Dradjad H Wibowo, di Jakarta.

Dia menyatakan, dalam kondisi rupiah yang fluktuatif seperti saat ini maka asumsi kurs rupiah terhadap dolar harus dicari yang paling optimal.

Menurutnya, DPR akan berusaha menurunkan defisit sejauh mungkin. Situasi seperti saat ini, bagaikan lingkaran setan antara rupiah dengan defisit. "Maka cara yang paling mungkin agar tidak terlalu membenamkan situasi ini adalah dengan menurunkan defisit seoptimal mungkin," ungkapnya.

Kata Derajad, bahwa yang paling ideal saat ini adalah menempatkan asumsi untuk RAPBN 2009 di posisi Rp11.500 per USD.

"Kami mungkin akan membahasnya menjelang penutupan masa sidang nanti," paparnya.

Hal senada juga disampaikan, Ramson Siagian. dia mengatakan bahwa asumsi saat ini tidak perlu diubah-ubah lagi. Karena, menurut dia, kejatuhan rupiah saat ini hanya bersifat sementara karena akhir tahun nanti dolar diperkirakan akan kembali melemah.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa bilateral swap agreeement Asean +3 yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan Jepang senilai USD12 miliar mampu mengamankan cadangan devisa negara.

"Pemerintah jika mau dapat menggunakan dana tersebut untuk menutup devisa, sehingga rupiah akan bertahan," jelasnya.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik