JAKARTA - Pada pembukaan perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi tipis dua poin. Pelemahan IHSG ini merupakan imbas negatif di kawasan Asia yang cenderung bergerak mixed.
IHSG pun dibuka melemah sebesar 2,720 poin atau setara 0,21 persen dan di level 1.322,1. Saham-saham unggulan diprediksi turut memicu pelemahan indeks Kamis (12/2/2009) pagi ini.
Sementara itu, nilai perdagangan tercatat sebesar 142,5 juta dengan senilai Rp64,1 miliar. Selain itu sebanyak dua saham menguat, lima saham melemah, dan sembilan saham tercatat stagnan.
Seluruh bursa kawasan Asia Pasifik cenderung bergerak mixed, seperti indeks Nikkei 255 melemah sebesar 186,27 poin atau turun 2,34 persen ke posisi 7.759,67 dan indeks Shanghai Composite di China malah naik 9,13 poin ke posisi 2.269,95.
Kemudian, indeks Hang Seng Hong Kong juga mengalami pelemahan sebesar 1,40 persen ke posisi 13.349,68, dan indeks Kospi di Seoul juga melemah 11,07 poin ke posisi 1.179,11. Indeks Straits Times Singapura juga rontok 15,08 poin ke level 1.706,89.
Sementara itu, di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pelemahan dialami saham-saham sektor perkebunan, yang turun sebesar 0,44 poin ke posisi 1.097,39. Sektor pertambangan juga melemah menembus 0,71 poin ke posisi 984,4.
Indeks LQ45 yang juga melemah sebesar 0,716 poin ke posisi 258,22, sedangkan Jakarta Islamic Indeks (JII) juga turun 0,53 poin ke posisi 217,38.
Saham-saham yang dibuka menguat atau top gainer, antara lain PT Bisi International Tbk (BISI) naik Rp75 ke posisi Rp2.500, dan PT United Tractors naik Rp50 ke posisi Rp5.250.
Sedangkan, saham-saham yang dibuka melemah atau top loser, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp75 ke posisi Rp4.000, PT Perushaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp25 ke posisi Rp2.000, dan PT International Nickel Ind Tbk (INCO) turun Rp25 ke posisi Rp2.325.
Kamis, 12 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar