Senin, 23 Februari 2009

IHSG Masih Terkulai Lemah


JAKARTA - Bergantungnya sentimen positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap pasar modal global seperti Dow Jones mulai banyak tekanan. Pasalnya, indek dalam negeri sudah mulai minim sentimen positif dan tak heran pada akhir pekan lalu indeks harus puas ditutup di bawah Rp1.300.

Pengamat pasar modal Optima Sekuritas Ikhsan Binarto mengatakan, sepinya sentimen positif bagi indeks dalam negeri akan memaksa investor untuk bersikap hati-hati dan mengurungkan niatnya berinvestasi. "Tidak mau menjadi korban dan mengambil risiko besar. Investor akan menunda menambah modalnya di saham," katanya.

Menurutnya, memasuki area oversold, investor lebih baik menunggu sampai volatilitas berkurang, ditandai oleh Bollinger band yang menyempit.

Untuk pagi ini, pasar diprediksi akan dibuka melemah dan akan bergerak di kisaran 1.280-1.310 dengan pilihan saham yang layak di koleksi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sebelumnya, di akhir pekan lalu indeks dalam negeri mencatatkan kinerja perdagangan harian yang buruk. Karena IHSG ambles tembus 1.200 dan menuju yang terendah sejak awal 2009.

Kabar penjatahan Qatar Telecom (Qtel) terhadap terhadap saham PT Indosat Tbk (ISAT) belum mampu membawa penguatan indeks saham, malah harga sahamnya anjlok Rp250 per lembarnya. Begitu pula, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) malah ambles Rp1.400 dan masuk dalam jawara top loser.

Nilai volume perdagangan tercatat hanya sebanyak 1,992 miliar, dengan nilai transaski sebesar Rp1,428,2 triliun, dan nilai frekuensi mencapai 45.987. Terdapat 21 saham yang tercatat menguat, 93 saham melemah, dan 41 saham terpantau stagnan.

IHSG pun mempengaruhi indeks LQ45 yang melemah sebesar 6,231 poin ke posisi 251,730, sedangkan Jakarta Islamic Indeks (JII) juga turun 3,298 poin ke posisi 212,334.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik