Rabu, 25 Februari 2009

IHSG Masih Rawan Tergelincir


JAKARTA - Terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih akan terus berlanjut pada pembukaan perdagangan pasar pagi ini.

Pasalnya, besarnya sentimen negatif di bursa global dan regional masih menjadi kendala indeks dalam negeri untuk menguat pada perdagangan Rabu (25/2/2009) ini.

Pengamat pasar modal Bali Sekuritas Ketut Tri Bayuna mengatakan, sentimen negatif di pasar modal masih terus bertahan. Terlebih kebijakan pemerintah dengan penurunan suku bunga bank dan stimulus fiskal belum mendapat sentimen positif dari pelaku pasar, karena belum jelasnya realisasi.

"Kebijakan stimulus fiskal pemerintah selama ini masih wacana dan akibatnya pelaku pasar tidak terlalu berharap besar indeks mampu menguat," katanya.

Menurutnya, beberapa hari ke depan, indeks masih sepi sentimen positif. Pasalnya, para pelaku pasar belum percaya diri dan sebisa mungkin menjauhkan investasi di pasar modal akibat belum jelasnya arahan ekonomi tahun ini.

Tak heran, dirinya meramalkan pada pembukaan perdagangan pasar, indeks masih bergerak terbatas dan akan berpotensi melemah sebesar minus 20 persen. Diramalkan, indeks akan berada di level 1.270 - 1.300 dengan pilihan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INFD), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Indosat Tbk (ISAT). Sementara untuk saham perbankan, dirinya mengusulkan untuk dihindari karena tekanan yang paling besar datang dari saham perbankan akibat laporan kinerja yang belum baik dan aksi tekanan jual yang besar.

Sebelumnya, penutupan pada perdagangan Rabu (24/2/2009) kemarin, IHSG masih belum beranjak dari pelemahan. Penutupan bursa di kawasan Asia Pasifik yang seluruhnya bergerak di jalur merah disinyalir menjadi penyebabnya. Terbukti indeks saham ditutup melemah 16,570 poin atau turun 1,26 persen dan berakhir level 1.295,87.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik