NEW YORK - Saham-saham sektor perbankan serta keuangan merespons positif, rencana Presiden Barack Obama guna memperbaiki asset-aset perbankan yang bermasalah. Angin segar itu berimbas pada harga saham di bursa terbesar dunia, Wall Street.

Seperti dilansir dalam Associated Press, Kamis (29/1/2009), sejak awal perdagangan, harga saham langsung merespon positif, selepas muncul pernyataan The Federal Reserve bahwa bank sentral Amerika Serikat tengah menyiapkan langkah untuk membeli utang jangka panjang pemerintah.

Sayangnya, sentimen positif itu tak bertahan lama. Setelah pasar mulai sadar bahwa kebijakan itu tidak akan direalisasikan dalam waktu dekat, pasar kembali lesu. Sementara itu, penguatan beberapa harga saham tetap terjadi meski tidak signifikan sejak sesi awal perdagangan.

Penguatan indeks Wall Street dipicu oleh saham sektor keuangan yang mendominasi sebagai pencatat kenaikan tertinggi di indeks Dow Jones, di antaranya JPMorgan yang melompat 10,4 persen, Bank of America yang menguat 14 persen, dan Citigroup melonjak lebih dari 18 persen.

Sehingga, pada perdagangan Rabu (28/1/2009) ini indeks Dow Jones ditutup menguat 200,72 poin atau setara 2,46 persen tembus posisi 8.375,45. Sedangkan, indeks Standard & Poor's 500 berhasil menguat 28,38 poin atau setara dengan 3,36 persen ke level 874,09, sedangkan indeks Nasdaq juga ikut-ikutan menguat 3,44 poin ke level 1.558,34.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik