Kamis, 29 Januari 2009

IHSG Akan Tertiup Angin Segar


JAKARTA - Angin segar sentimen ekternal bisa menjadi katalis penggerak indeks harga saham gabungan (IHSG). Angin segar yang dimaksud adalah beberapa kebijakan moneter dan fiskal dari Amerika guna menyelamatkan ekonominya.

Presiden Amerika Barack Obama yang baru saja mejabat dalam hitungan jari, akan menggenjot sektor ekonomi bersama Bank Sentral Amerika Serikat. Saat ini sentimen tersebutlah yang bisa menggairahkan pasar domestik.

Sebab, jika ditilik dewi fortuna sedang tidak berpihak pada IHSG pada perdagangan Rabu (28/1/2009) kemarin, sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus puas berada di zona merah atau ditutup melemah di level 1.321,451 dengan penurunan sebesar 15,18 poin atau 1,14 persen.

Pengamat pasar modal Bali Sekuritas Ketut Tri Bayuna mengatakan, terkoreksinya indeks lebih disebabkan faktor sepinya volume transaksi di pasar modal, sehingga para investor lebih menahan diri dan melempar murah harga sahamnya. "Minimnya transaksi dilantai bursa sangat jelas mempengaruhi indek ditutup melemah," katanya.

Selain itu, tidak adanya sentimen positif dari dalam negeri dan melemahnya pasar saham regional menjadi alasan berikutnya indeks harus ditutup di zona merah. Pasar saat ini lebih banyak bersikap menahan diri menunggu kabar dari stimulus pemerintah Amerika dan rencana peningkatan suku bungan The Fed.

Kendatipun demikian, dia masih menyakini pasar saham dalam negeri masih bagus seiring fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai lebih baik. Meskpun, saat ini para emiten hanya saja masih memproyeksikan terkoreksinya asset mereka.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Ketut memprediksikan peluang indek reboun pada pembukaan nanti dinilai sangat tipis dan akan berada di kisaran 1.300 - 1.340 dengan rekomendasi saham� PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sementara analisa Trimegah Securities memproyeksikan tidak adanya sentimen baik itu domestik maupun regional, serta diwarnai oleh aksi profit taking pada perdagangan kemarin IHSG terkoreksi 1,14 persen dan ditutup pada area support 1.320 dan 1.325.

Rendahnya tingkat volume perdagangan kemarin serta minimnya katalis yang dapat menentukan arah IHSG, maka pada perdagangan hari ini kami perkirakan IHSG akan tetap berada pada area konsolidasi 1.320 - 1.345.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik