JAKARTA - Mengawali aktivitas di awal tahun selepas libur panjang, nilai tukar rupiah berpotensi terjadi penguatan. Pasalnya di hari pertama setelah libur akhir tahun, aktivitas perdagangan masih sepi dan transaksi tidak terlalu aktif.
"Saya optimistis pembukaan perdagangan valas rupiah menguat, karena pelaku pasar masih melihat kondisi dalam dan luar negeri," kata pengamat keuangan Currency Management Group Fahrial Awar di Jakarta, Senin (5/1/2008).
Menurutnya, adanya potensi penguatan terhadap rupiah. Maka diperkirakan pada pembukaan perdagangan rupiah akan bermain di kisaran Rp10.750-11.150 per USD.
Beberapa alasan rupiah layak dan berpontensi menguat, disebabkan minggu depan akan ada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). Salah satu pembahasan rapat, di antaranya pengumuman BI rate yang diyakini akan turun. "BI rate diyakini akan turun dan ini akan memicu rupiah kembali menguat," tuturnya.
Dirinya berharap, penurunan BI rate bisa turun sekitar 50 sampai 100 basis point. Pasalnya hal ini akan berdampak langsung bagi dunia sektor riil yang bebannya bisa berkurang. Seandainya BI rate hanya turun sama dengan sebelumnya 25 basis point, ini tidak akan memberikan pengaruh baik bagi rupiah dan sebaliknya akan memberatkan dunia sektor riil dan industri lainya dengan beban yang besar dan puncaknya banyak terjadi PHK.
Tidak hanya itu, pesta demokrasi yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini akan membuat kencangnya peredaran uang dan memicu tingginya konsumsi serta kebutuhan rupiah.
Pada akhirnya tidak terelakkan lagi, nilai tukar rupiah akan menguat. "Musim pemilu akan banyak orang mengkonversikan dolar ke rupiah untuk biaya pemilu," tandasnya.
Sementara di sektor luar, para pelaku pasar dan investor menunggu kebijakan kabinet ekonomi yang baru dari presiden terpilih Amerika Barrack Obama yang akan dilantik dibulan ini.
"Harapan adanya perubahan dan kebijakan yang lebih baik sangat dinantikan dunia ekonomi," tegasnya.
Selain itu, hari ini juga ada pengumuman Inflasi Desember 2008, yang akan diumumkan pukul 13.30 WIB. Rencananya Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan akan mengumumkan data tersebut, di Gedung BPS, Jalan Dr Soetomo, Jakarta Pusat.
Senin, 05 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar