biru-dihatiku-ekonomi

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) rencananya akan mengumumkan laju inflasi Desember siang ini. Sejumlah pengamat menilai sulit untuk terjadi deflasi seperti yang diramalkan banyak kementerian/lembaga.

Rencananya Kepala BPS Rusman Heriawan akan mengumumkannya di Gedung BPS, Jalan Dr Sutomo, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2009) pukul 13.30 WIB.

Pengamat ekonomi pesimistis terjadi deflasi pada periode Desember 2008, lantaran ada kenaikan harga beberapa kelompok barang seiring Natal dan Tahun Baru.

Inflasi Desember diperkirakan tetap terjadi dengan besaran sekitar 0,4 persen, atau lebih tinggi dibandingkan November yang mencapai 0,12 persen.

"Memang tidak lebih tinggi dari inflasi Desember 2007,tetapi kemungkinan tidak sampai terjadi deflasi," ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta.

Menurutnya, penurunan harga pangan yang terjadi selama Desember tidak cukup rendah untuk menyebabkan deflasi. Apalagi, kata dia, kelangkaan pasokan gas yang sempat melambungkan harga jualnya juga mendorong terjadinya inflasi. Purbaya memperkirakan laju inflasi tahunan (Desember 2008 terhadap Desember 2007) sebesar 11,5 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu sebelumnya memperkirakan terjadi deflasi pada Desember. Ini akibat penurunan harga minyak mentah dunia yang ikut menyeret harga komoditas lain dan berbagai jenis kelompok barang.

Menurut dia, melonjaknya tingkat konsumsi dan kenaikan harga barang saat Natal dan Tahun Baru tidak berdampak signifikan terhadap laju inflasi.