Rabu, 14 Januari 2009

Rupiah Merangkak ke Atas Rp11.000


JAKARTA - Seirama dengan kondisi indeks saham yang masih terkulai, rupiah juga masih bergerak menurun. Kendati tak kunjung menanjak, namun rupiah masih berjalan normal.

Pengamat pasar uang Currency Management Group Fahrial Anwar mengatakan, melemahnya rupiah pada penutupan pasar disebabkan pengaruh dari melemahnya mata uang global terhadap rupiah. Di sisi lain, beberapa perusahaan juga memburu dolar yang besar untuk memulai perdagangan.

"Melemahnya rupiah dipengaruhi pasar uang global yang juga melemah," katanya.

Menyinggung pergantian pemerintah Amerika dalam waktu dekat, dia melihat kabar tersebut belum direspons positif oleh pasar. Kendatipun, pelaku pasar di Amerika tetap ngotot menyambut positif langkah yang akan dilakukan Presiden terpilih Barrack Obama terhadap perekonomian Amerika.

"Tingginya angka pengangguran ditahun ini adalah kabar negatif buat pemerintahan terpilih Amerika," ungkapnya.

Meskipun demikian, pasar sepertinya masih menunggu langkah pasti kedepannya dan lebih bersikap wait and see. Berkaca dari kondisi rupiah yang cenderung ditutup melemah, dia menilai rupiah sudah mulai memperlihatkan tren pergerakan menuju di atas Rp11.000 per USD.

Maka tak ayal, dia memperkirakan trading rate rupiah pembukaan perdagangan valas antarbank, rupiah masih di posisi Rp10.900 per USD-11. 2000 per USD. "Batas atas rupiah akan mulai naik dari Rp11.000 menuju Rp11.050 sampai Rp11.090," paparnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan sore ditutup di level Rp11.200-Rp11.225 per USD. Pelemahan ini akibat aksi investor membeli dolar Amerika, guna mengambil untung (profit taking).

Rupiah mengalami pelemahan sekira 25 poin dari Rp11.175 per USD pada perdagangan awal pekan, Senin 12 Januari 2009, pada penutupan hari ini menjadi Rp11.200-Rp11.225 per USD, Selasa 13 Januari.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik