JAKARTA - Anggota komisi VII DPR Tjatur Sapto Edy mengungkapkan bahwa kelangkaan BBM yang terjadi beberapa waktu ini merupakan kesalahan teknis yang fatal sekali.
Untuk itu, dia memberikan apresiasi atas pernyataan Dirut Pertamina Ari Soemarno yang mengungkapkan dirinya siap mundur karena hal tersebut.
"Saya memberikan apresiasi terhadap pernyataan Dirut Pertamina tersebut, memang semua yang memegang jabatan harus siap diganti. Harusnya langsung mundur saja untuk memberikan pelajaran. Kesalahan Pertamina adalah kesalahan teknis tidak menyiapkan contingency plan terhadap penerapan sistem yang baru," ungkap Tjatur lewat pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (7/1/2009).
Dia melanjutkan, kelangkaan BBM yang terjadi itu juga adalah akibat� tugas utama Pemerintah & BPH Migas untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan juga gagal.
"Sistem penyediaan BBM ini gagal bukan hanya salah Pertamina tetapi yang lebih besar juga adalah salah Pemerintah," katanya.
Hal ini, menurut Tjatur dikarenakan Pemerintah tidak pernah melakukan perhitungan riil kebutuhan BBM, juga tidak ada kaitan antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penyediaan BBM yang seharusnya dibuat dalam satu perencanaan.
Rabu, 07 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar