Kamis, 15 Januari 2009

BBM Turun, Indeks Masih Melemah Tipis

JAKARTA - Pergerakan indeks dalam negeri tidak selamanya seirama dengan pergerakan indek regional. Buktinya, indeks regional berhasil masuk pada zona hijau dibandingkan indeks dalam negeri yang masuk zona merah di saat penutupan pasar saham Rabu (14/1/2009) kemarin.

Pengamat pasar modal Optima Sekuritas Ikhsan Binarto mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada saat penutupan pasar mengikuti indeks regional.

Namun teknikal rebound bursa regional belum mampu mendorong indeks ke zona positif akibat besarnya tekanan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang cukup kuat sehingga kembali mengalami auto rejection ke bawah.

"Besarnya tekanan saham BUMI memaksa indeks dalam negeri harus puas berada di level 1.386 atau terkoreksi 12 poin (satu persen)," katanya.

Meskipun hari ini BBM diturunkan, dirinya meramalkan indeks masih melemah tipis dengan pergerakan di kisaran 1.370-1.410 dengan pilihan saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara tim analis PT Trimegah Sekuritas memprediksikan indeks akan bertahan pada support 1.390 di saat penurunan harga BBM nanti atau dipastikan IHSG memasuki teritori negatif dan bergerak dalam kisaran 1.370-1.405.

Sebelumnya, IHSG tak berdaya di sesi kedua perdagangan. Dan ditutup melorot 0,9 persen atau kehilangan 12,827 poin. Kemudian IHSG berada pada level 1.386,906. Penurunan terbesar dialami oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan penurunan Rp700 menjadi Rp8.000.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik