JAKARTA - Mengawali perdagangan saham di awal tahun kerbau, sepertinya indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih bersikap wait and see dan akan tetap mengikuti kabar pergerakan pasar saham global. Indeks Wall Street pun sedikit terangkat.

Namun, berkaca saat penutupan pasar di akhir pekan jelang perayaan Imlek yang ditutup melemah, IHSG masih berpeluang stagnan.

"Pelaku pasar masih menahan perdagangan dan tidak mau terkoreksi lebih buruk di awal pekan ini," kata pengamat pasar modal Finance Corporindo Edwin Sinaga.

Kata Edwin, respons pasar masih belum memberikan sentimen positif terhadap pemerintah baru Amerika. Karena saat ini yang ditunggu pasar adalah gebrakan Tim Ekonomi Obama terhadap kebijakan stimulus untuk perekonomian Negeri Paman Sam.

"Pasar belum banyak bereaksi dan masih bersikap menahan menunggu langkah kongkrit dari tim ekonomi Obama," paparnya.

Berdasarkan analisanya, dia memperkirakan pada pembukaan perdagangan nanti indeks akan berada di kisaran 1.300 - 1.330 dengan pilihan saham masih di sektor pertambangan.

Hal yang sama juga disampaikan, tim analis dari Trimegah Sekuritas, yang menilai pergerakan indeks masih terbatas. Pasalnya IHSG membutuhkan stimulus berita positif, terutama dari dalam negeri untuk dapat kembali bergerak pada teritori positif support 1.320.

Belum terlihat signal pembalikan arah pada indikator teknikal IHSG, maka pada perdagangan selepas Hari Raya Imlek ini, indeks diperkirakan masih akan bergerak variatif pada area konsolidasi kisaran 1.285 - 1.325.

Sebelumnya, menutup Tahun Tikus pada akhir pekan lalu, indeks ditutup di level 1.315,45 atau turun 11,74 poin (0,88 persen). Sedangkan pada sesi I, indeks terkoreksi 14,44 poin atau 1,09 persen ke posisi 1.312,88.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 1,64 triliun dengan frekuensi 19.739 kali. Sebanyak 28 saham menguat, 83 melemah, dan 54 ditutup stagnan, serta 297 saham tidak terjadi transaksi.

Menurut pengamat pasar modal Ukie Jaya Mahendra, liburan panjang menjelang Imlek sepertinya menjadi katalis pelemahan indeks pada penutupan perdagangan akhir pekan.

Pasalnya, investor memilih mencermati pasar atau melepas saham dibandingkan membeli dan akibatnya pasar sepi transaksi.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik