JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit korporasi sebesar 20 persen pada tahun ini yang mencapai Rp30 triliun.
"Kita meyakini 2009 kredit korporasi tetap tumbuh 20 persen karena banyak potensi yang masih digali," kata Direktur Korporasi BRI Sudaryanto Sudargo di Jakarta, belum lama ini.
Sudaryanto menuturkan, kredit korporasi akan tumbuh Rp6 triliun menjadi Rp30 triliun dibandingkan tahun 2008. Pertumbuhan ini didukung oleh pembiayaan ke sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).
Menurut Sudaryanto perseroan juga optimistis mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK)terutama dana murah sebesar 60 persen di tengah persaingan antar bank di 2009 yang tajam. Sebab, perseroan memegang komitmen sigle account treasury sehingga dimungkinkan pengeluaran dana APBN yang dianggarkan untuk infrastuktur melalui BRI.
Sedangkan untuk rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah lima persen karena sebagian besar atau sekitar 80 persen portofolio kredit ditujukan untuk kelas bawah (kecil) yang dikenal sebagai sektor usaha tahan terhadap krisis.
Sudaryanto menambahkan untuk meningkatkan dana murah melalui APBN, perseroan akan menarik pengusaha kecil melalui giro dan program untung beliung untuk tabungan. Selain itu perseroan membatasi pemberian kredit untuk kelas menangah atas sebesar 20 persen dari total kredit.
Sementara Direktur Keuangan BRI, Abdul Salam mengatakan pada 2009 perseroan menargetkan pertumbuhan kredit di atas pasar. "Kita meyakini bisa berada di atas rata-rata kredit industri (perbankan)," jelasnya.
Abdul Salam memprediksikan, hingga akhir 2008 total pertumbuhan kredit akan melebihi rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Namun, berapa jumlah pastinya, Dia enggan memaparkannya. Sedangkan per kuartal III-2008 kredit BRI tumbuh 43,49 persen atau� Rp45,9 triliun menjadi Rp151,5 triliun dari Rp105,6 triliun. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 86,35 persen.
Kamis, 01 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar