JAKARTA - Krisis global dipercaya tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun Yamaha tetap akan mengkaji efek krisis terhadap perkembangan perusahaan.
Bahkan, Presiden Direktur PT Yamaha Music Manufacturing (YMAA) Ichikawa Takeshi mengatakan, mematok pertumbuhan ekspor pada tahun depan tumbuh 10 persen.
Perusahaan juga masih membahas segala hal terkait langkah penghematan dalam menghadapi krisis.
"Total produksi alat musik 2.200 unit per hari. Jika sedang peak, kapasitas bisa 2.900 per hari," Ichikawa, kepada wartawan saat kunjungan kerja Menteri Perindustrian Fahmi Idris ke PT YMAA di Kawasan MM2100 Blok EE-3, Cikarang Barat, Bekasi, Senin (1/12/2008).
Dia mengatakan, ada kenaikan harga produk lima persen sejak hari ini. Kenaikan ini bukan karena mahalnya bahan baku, tapi karena ada penambahan jumlah karyawan.
Saat ini pabrik Yamaha berlokasi di tiga negara, yakni Indonesia, Jepang, dan China. Di Indonesia, Yamaha memiliki lima pabrik, antara lain Pasuruan, Jakarta, dan Bekasi.
"Saat ini belum dengar kabar investasi baru. Investasi terkahir pada 2000, saat bangun pabrik amplifier di Pasuruan, Surabaya," tutupnya.
Senin, 01 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar