JAKARTA - Perusahaan asal Jepang, Tohuku, batal memesan gas dari Lapangan Gas Tangguh di Papua sebesar 500 ribu metrik ton (MT). Selanjutnya, gas itu akan dialihkan untuk kepentingan pabrik pupuk di Indonesia.

"Permintaan lama yang 500 ribu MT tidak jadi lagi. Kalau tidak jadi, baguslah," ujar Kepala BP Migas R Priyono, seusai rapat kerja antara BP Migas, BPH Migas, dan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/12/2008).

Pengalihan ini dilakukan setelah ada imbauan dari pemerintah pusat untuk memprioritaskan pupuk. Sedangkan mengenai harga, Priyono mengatakan harga domestik lebih murah dibanding harga ekspor.

"Pasti lebih murah dari Exxon, tapi lebih baik dari harga yang lalu karena mereka berani beli harga market, yakni sekira USD 4-5 per mmbtu," ungkapnya.

Namun begitu, sesuai dengan perjanjian masih akan tetap dilakukan pengiriman gas dari Tangguh. Mengenai negoisasi harga, ia mengatakan hal itu merupakan urusan Menteri Keuangan.

Untuk informasi, status produksi gas Tangguh per 27 September 2008 yaitu, produksi minyak rata-rata November: 968.004 bopd; rata-rata Januari-November: 977.515 bopd; produksi gas rata-rata November: 7.515 mmscfd; rata-rata Januari-November: 7.457 mmscfd.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik