Kamis, 04 Desember 2008

Pasar Obligasi Akan Ramai Tahun Depan

JAKARTA - Pasar obligasi tahun depan diperkirakan ramai, menyusul ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dan meningkatnya kebutuhan permodalan perusahaan. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat sedikitnya sepuluh perusahaan berniat menerbitkan obligasi pada tahun depan.

Presiden Direktur Pefindo Kahlil Rowter mengatakan, sepuluh perusahaan tersebut, diantaranya bergerak di sektor keuangan, manufaktur, dan konsumer. "Termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sudah paparan publik tetapi kemungkinan penjualannya baru Januari 2009," kata dia, di Jakarta, Rabu (3/12/2008) sore.

Sepuluh perusahaan tadi, menurut Kahlil, termasuk beberapa obligasi korporasi yang batal diterbitkan tahun ini akibat membumbungnya BI Rate yang berimbas naiknya permintaan imbal hasil (yield). Dia menuturkan, nilai emisi obligasi sepanjang tahun ini baru mencapai Rp11,9 triliun yang diterbitkan oleh 19 emiten.

Nilai tersebut merosot tajam bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp31,27 triliun dari 45 perusahaan. Kahlil menjelaskan, lesunya penerbitan obligasi tahun ini lantaran perusahaan tidak sanggup memenuhi permintaan imbal hasil yang tinggi dari investor.

Para pemodal berpatokan pada tingkat imbal surat utang negara (SUN) yang saat ini tengah melonjak untuk setiap penerbitan obligasi korporasi baru.

Praktisi pasar modal Siswa Rizali mengatakan, rata-rata imbal hasil SUN bertenor satu tahun saat ini mencapai 13,6 persen sedangan yang berjangka waktu tiga sampai empat tahun sekitar 15 persen. "Ujungnya tingkat suku bunga yang menjadi masalah," kata Kahlil.

Sementara tahun depan, BI Rate diprediksi mulai melandai seiring melemahnya tingkat inflasi terimbas tren penurunan harga komoditas.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik