JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (3/12/2008) tidak mengalami penguatan yang sangat signifikan.

Rupiah pada perdagangan sore ini ditutup menguat 50 poin ke posisi Rp12.250 dari batas bawah penutupan perdagangan Selasa 2 Desember kemarin di posisi Rp12.300 per USD.

Rupiah Rabu ini berjalan di kisaran terendah Rp12.250 per USD dan tertinggi di level Rp12.400 per USD. "Bank Indonesia menjaga rupiah di level Rp12.350 per USD. BI menggelontorkan USD20-30 juta," seperti dikutip Dow Jones, di Jakarta.

Penguatan ini terbilang tidak signifikan. Karena, semenjak akhir November rupiah bergerak lebar 50-100 poin. Hal serupa juga terjadi pada mata asing lainnya.

Menguatnya kembali bursa saham telah memicu investor untuk menjauhi aset-aset yang didenominasikan ke dalam dolar Amerika. Sehingga memicu tertekannya dolar terhadap sejumlah rival utamanya. Kondisi tersebut juga telah menekan yen seiring dengan meredanya risk aversion.

Sementara, pemangkasan suku bunga sebesar 100 basis poin oleh RBA telah menekan dolar Australia, meskipun belakangan ini apresiasi dolar Australia banyak dibantu oleh penguatan bursa saham.

Meskipun pemangkasan suku bunga secara umum merugikan mata uang bersangkutan, namun investor cenderung akan memberikan apresiasi terhadap mata uang yang bank sentralnya secara agresif menstimulasi pertumbuhan ekonominya, sehingga dolar kembali mengalami tekanan.

Dari Negeri Sakura, risk appetite meningkat setelah Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) dalam sidang daruratnya kemarin mengumumkan akan menerima corporate debt (utang korporasi) dalam jangkauan yang lebih luas untuk menjamin beroperasinya pasar uang guna membantu melancarkan pasar kredit.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik