JAKARTA - Pergerakan rupiah yang sudah tidak lebar dan tekanan yang tidak berat telah membuktikan peran Bank Indonesia dinilai sudah bisa mengendalikan rupiah.
"Beberapa kebijakan BI dirasakan sudah bisa menghentikan aksi para spekulan. Pasalnya saat ini jual dan beli dolar lebih pada kebutuhan," katanya di Jakarta, Rabu (24/12/2008).
Menurutnya, satu hal yang positif yang bisa dilihat adalah pergerakan rupiah yang tidak lebar dan tekanan yang tidak besar. Kendatipun demikian, perjuangan rupiah masih sangat besar. Karena aksi beli dan jual sedikit terhadap dolar bisa membawa rupiah kembali terpuruk.
Namun saat ini, posisi rupiah sudah bisa diprediksikan. Pasalnya diakhir tahun siklus pergerakan rupiah sudah tidak besar dan kebutuhan perusahaan terhadap dolar sudah terpenuhi menjelang libur panjang. Kendatipun demikian pergerakan rupiah tetap harus diwaspadai mengingat aktifitas perbankan belum seluruhnya libur.
Melihat kondisi tersebut, dirinya memprediksikan pergerakan rupiah masih sama seperti sebelumnya dengan kisaran Rp10.800 dengan batas atas Rp11.100 per USD.
Sebelumnya kurs rupiah ditutup di posisi Rp10.935 per USD, tidak jauh berbeda dengan posisi sehari sebelumnya. Sementara mata uang di kawasan regional mulai bangkit. Langkah pemerintah yang terus menjaga antara permintaan dan suplai menjadi katalis stabilnya rupiah. Sehingga sejak dibuka pagi tadi belum ada kejadian yang membuat rupiah melemah signifikan.
Rabu, 24 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar