Kamis, 11 Desember 2008

IHSG Coba Bertahan di Level 1.300


JAKARTA - Menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar ternyata seirama dengan penguatan indekss pada penutupan perdagangan saham Rabu (10/12/2008) kemarin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 3,93 persen atau naik 49,779 poin menjadi 1.315,895.

Penguatan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata rentetan dari menguatnya bursa regional yang berada di zona hijau. Namun, penguatan indeks regional tidak diikuti pula penguatan bursa global yang sebaliknya ditutup melemah atau berada di zona merah.

Analis pasar saham Bali Sekuritas Ketut Tri Bayuna mengatakan, penguatan indekss dalam negeri sangat ditopang dari sentimen positif dari ekonomi Amerika.

Pasalnya, rencana bailout untuk industri automotif ternyata mendapat persetujuan dari kongres Amerika. "Berjalan mulusnya program bailout untuk industri automotif menjadi pengaruh penting menguatnya pasar saham di Amerika, sehingga berbutut menguatnya indeks dalam negeri," katanya.

Untuk pengaruh dalam negeri, sentimen positif datang dari membaiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Dengan membaiknya nilai tukar rupiah, ternyata telah memberikan kepercayaan para investor untuk kembali berinvestasi di pasar saham. Kendatipun demikian, ia meramalkan penguatan indeks bersifat tempory dan bukan jangka panjang.

Isu adanya aksi merumahkan karyawan secara masal hingga pemutus hubungan kerja oleh perusahaan, akan menjadi kendala berat bagi pelaku pasar. Di prediksikan pada pertengah tahun atau kuartal pertama dan kedua, performance dunia usaha akan menurun.

Buntutnya, pergerakan indeks dipasar saham akan terus terkoreksi. "Terkoreksinya indeks nanti adalah gambaran dari fundamental ekonomi suatu perusahaan," tegasnya.

Meskipun demikian, penguatan indeks saat ini akan terus berlangsung sampai dengan akhir tahun. Saham perbankan sendiri akan terus bercokol di zona hijau dan kemudian disusul oleh saham pertambangan. Saham diperbankan telah menjadi motor menguatnya indeks dalam negeri.

Dengan pertimbangan tersebut, Ketut meramalkan pada pembukaan perdagangan indeks akan kembali menguat dengan spot pergerakan di kisaran 1.200 sampai 1.300. Meskipun demikian, pelaku pasar harus waspada akan potensi profit taking. "Aksi ambil untung akan meramaikan pembukaan pasar saham nanti," ungkapnya.

Ramalan yang sama juga disampaikan analis pasar saham Optima Sekuritas Ikhsan Binarto. Indeks dipercaya akan semakin percaya diri untuk terus menguat pada pembukaan pasar nanti dengan target posisi 1.410 yang bertepatan dengan Fibbo 38,2 persen.

"Kembali rally-nya indeks di posisi 3,9 persen menembus level psikologisnya 1.290 menjadi 1.315 terus memicu penguatan indeks pada pembukaan," paparnya.

Dengan prediksi indeks berpeluang menguat dengan pergerakan harian di kisaran 1.290 hingga 1.360. Dirinya menyarankan beberapa saham yang layak dikoleksi di antaranya, PT Bumi Resouce Tbk (BUMI), PT Timah Tbk (TINS), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dan PT Hexa Tbk (HEXA).

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik