JAKARTA - Bank Syariah Bukopin resmi diluncurkan dan beroperasi secara penuh dan selanjutnya akan fokus di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Acara pembukaan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Deputi Gubernur BI Siti Chalimah Fadjrijah, di Ball Room Grand Melia, Jakarta, Kamis (11/12/2008) malam.
Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi mengatakan, Bank Syariah Bukopin akan menjadi alternatif solusi finansial bagi masyarakat dalam aktivitas perbankanya. Hal ini terbukti pada ramainya nasabah konvensional yang meminati layanan syariah.
"Saya sangat bangga bahwa akhirnya Bank Syariah Bukopin dapat terbentuk sebagai alternatig perbankan yang disediakan stakeholder," jelasnya.
Glen menuturkan pembentukan Bank Syariah Bukopin telah mendapat persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 pada 27 Oktober 2008. Hal ini membuktikan keseriusan perseroan menjalankan bisnis perbankan syariah.
Selain itu menjadi pijakan bisnis yang potensial bagi Bukopin dalam persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
Sementara Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto mengatakan segmentasi Bank Syariah Bukopin akan difokuskan pada pembiayaan UMKM dan konsumen.
Hal ini sejalan dengan kompetensi dan peran Bukopin sebagai pemegang saham mayoritas.
"Kami juga senantiasa mengembangkan produk inovatif berbasis syariah, termasuk pembiayaan konsumen. Sedangkan di sisi pembiayaan produktif atau komersial kami melakukan pembiayaan berdasar jual beli atau murabahah serta pembiayaan berdasar bagi hasil atau mudharabah," paparnya.
Riyanto menambahkan, di masa depan Bank Syariah Bukopin menjadi pilihan utama dan memberikan hal terbaik bagi stakeholder.
Sebagai informasi komposisi pemegang sahan Bank Syariah Bukopin adalah PT Bank Bukopin 65,44 persen, PT Mega Capital Indonesia 9,46 persen, PT Jamsostek 9,46 persen, PT Bankrie Capital Indonesia 2,16 persen dan lainnya 1,57 persen. Susunan direksi terdiri dari Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto, Direktur Bisnis Eriandi, Direktur Kepatuhan Tantri Indrawati.
Sedangkan dewan komisaris adalah Hari Hartomo Busiri sebagai komisaris utama, Hajriyanto Y Thohari sebagai komisaris independen dan Bambang Setiadji sebagai komisaris independen.
Jumat, 12 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar