JAKARTA - Keinginan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi pemilik mayoritas di PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) akhirnya kesampaian juga.
Pasalnya, perseroan telah memperoleh akta perubahan anggaran dasar PT ICA dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Akta itu terkait dengan transaksi pembelian saham oleh perseroan terhadap porsi kepemilikan STAR Resources yang berjumlah 450 lembar saham, dengan harga yang sama dengan nilai nominal saham yakni USD1.000 per lembar saham. Total nilai keseluruhan mencapai USD450 ribu.
Selain itu, ANTM juga menambah porsi kepemilikan Showa Denko KK sejumlah 30 lembar saham dengan harga yang sama dengan nilai nominal saham yakni USD1.000 per lembar saham dengan keseluruhan nilai sebesar USD30 ribu.
Pelaksanaan pembelian saham termaksud bilamana dibandingkan dengan pendapatan dan ekuitas perseroan per tanggal 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp12.008.202.498.000 dan Rp8.763.578.938.000.
"Namun, tidak termasuk dalam transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep 05/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 sebagaimana diubah dengan Keputusan Bapepam No. Kep 02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama," ungkap Sekretaris Perusasahaan ANTM Bimo Budi Satriyo, dalam keterbukaan informasi di BEI, Jakarta, Selasa (2/12/2008).
Bimo juga menjelaskan, saat ini status proyek Chemical Grade Alumina dalam tahap perundingan pendanaan dengan lembaga pembiayaan dan/atau perbankan, pembuatan perjanjian dengan kontraktor, termasuk finalisasi perundingan perjanjian kesepakatan pendukung lainnya.
Sebelumnya, perusahaan yang kerap disingkat Antam ini bisa menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan patungan yang berdiri awal tahun ini itu lantaran pemegang saham lainnya mundur.
PT ICA saat ini sedang mengupayakan agar financial closing untuk pendanaan Proyek
Chemical Grade Alumina Tayan dapat diselesaikan pada tahun 2009, yang akan segera dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi pabrik, tutupnya.
Sebagai informasi, perseroan kini menguasai 65 persen saham ICA setelah sebelumnya hanya memiliki 49 persen saham. Peningkatan kepemilikan saham itu diperoleh dari Straits Trading Amalgamated Resources Private Limited of Singapore (STAR).
Sebenarnya, selain Antam dan STAR, dua perusahaan asal Jepang, yaitu Showa Denko KK dan Marubeni Corporation, turut menjadi pemilik ICA. Tapi, akhirnya Antam yang berhasil mendapatkan kepemilikan STAR di perusahaan, yang akan membangun pabrik chemical grade alumina di Tayan, Kalimantan Barat itu.
Emiten berkode ANTM ini bersama pemegang saham ICA yang lain akan memenuhi 35 persen dengan kebutuhan dana proyek dari kas internal masing-masing. Sisanya dari pinjaman. JBIC sudah berkomitmen mendanai proyek tersebut. Namun, krisis finansial mengakibatkan bank dan lembaga keuangan lebih berhati-hati mengucurkan pinjaman.
Alhasil, Antam hingga kini masih menunggu kepastian pendanaannya. Antam berharap komposisi pendanaannya sudah tersusun paling lambat kuartal pertama tahun depan. Selanjutnya, pembangunan pabrik alumina itu diharapkan bisa dimulai akhir 2009.
Sekadar informasi, ICA akan melakukan eksploitasi dan menambang bauksit serta kemudian mengolah dan menjual produk tambang tersebut. Saat ini, ICA masih dalam tahap pengembangan. Antam memiliki Kuasa Pertambangan di Tayan seluas 36.410 hektare.
Pada penutupan perdagangan IHSG kemarin, kode emiten ANTM stagnan pada posisi RP990 per lembarnya.
Selasa, 02 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar