biru-dihatiku-ekonomi

JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyelesaikan akuisisi 70,08 persen saham perusahaan di bidang instalasi mekanikal elektrikal untuk industri dan pembangkit listrik, PT Catur Insan Pertiwi (CIP).

"Kami optimistis langkah ini akan membuat daya saing kami di bidang pengerjaan EPC power plant akan semakin kompetitif," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo seusai penandatanganan jual beli dengan para pemegang saham CIP di Jakarta.

Menurut Bintang, total saham CIP yang diakuisisi mencapai 438 lembar saham (70,08 persen) dengan harga Rp23 miliar.

Dana akuisisi tersebut sepenuhnya diambil dari kas internal. Setelah akuisisi,komposisi pemegang saham CIP terdiri atas WIKA (70,08 persen), Widjanarko Tantono (14,88 persen), Suprapto (5,12 persen),dan Hastjaryo 9,92 persen. Bintang mengatakan, kompetensi CIP di bidang mekanikal elektrikal pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) akan diintegrasikan ke dalam divisi mekanikal elektrikal WIKA, di mana nilai total kontrak EPC perseroan cukup besar dibandingkan kontrak konstruksi.

"Ini akan mendukung pertumbuhan perseroan pada tahun-tahun mendatang," tuturnya.

Lebih lanjut Bintang mengungkapkan, akuisisi CIP diharapkan akan memperkuat pertumbuhan nonorganik dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal.

Saat ini,WIKA telah memenangkan beberapa proyek pembangkit listrik di Jakarta (PLTU Muara Karang), Kalimantan Selatan,Jawa Barat (PLTP Jawa Barat,PLTU Indramayu, PLTU Pelabuhan Ratu), Banten (PLTU Labuan Banten), Sumatera (PLTU Labuan Angin, Sibolga), dan Sulawesi Utara.

CIP merupakan perusahaan ketiga terbesar di Indonesia yang bergerak dibidang industrial dan powerplant.Perusahaan yang berdiri sejak 1984 ini memfokuskan di bidang konstruksi mekanikal dan elektrikal pada proyek pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), panas bumi, dan lainnya.