Rabu, 19 November 2008

IHSG Berdiri di Persimpangan


JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak dua arah. Ada dua sentimen anonim yang bisa mempengaruhi indeks saham.

Dari sisi internal saham Grup Bakrie masih akan memberikan tekanan. Kendati PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sudah memberikan paparan publik, namun aksi jual saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih marak di lantai bursa.

Sementara itu, dari sisi eksternal, indeks bursa regional bergerak berlawanan. Bursa Asia masih di jalur merah. Indeks Hang Seng melemah 613,64 poin atau 4,54 persen ke posisi 12.915,89, indeks Nikkei 104,04 atau 1,25 persen ke posisi 8.224,37. Sedangkan indeks Dow Jones menguat 151,17 poin atau 1,83 persen ke posisi 8.424,75, dan diikuti dengan penguatan indeks Nasdaq naik 1,22 poin atau 0,88 persen ke posisi 1.483,27.

"Semua indikator yang ada masih memberikan signal bearish belum ada tanda penguatan dalam jangka pendek," kata pengamat pasar modal dari Optima Securities Ikhsan Binarto kepada okezone di Jakarta, Rabu (19/11/2008).

Berdasarkan gambaran tersebut, dia berpendapat pada pembukaan perdagangan saham indeks masih berpotensi terjadi pelemahan dengan pergerakan berkisar 1.120 sampai 1.230.

Hal yang sama juga disampaikan analis pasar saham CIC Securities Willy Sanjaya, pelemahan indeks masih terus berlanjut. Pasalnya hingga saat ini, belum ada keputusan yang mampu memberikan stimulus positif terhadap indek bursa saham. Padahal, ketidakjelasan transaksi dan gagal bayar Grup Bakrie terhadap repurchase areement (repo) saham bumi masih membayangi lantai bursa efek Indonesia.

Sebelumnya pada penutupan pasar, Selasa (18/11), indeks ditutup melemah 47,07 poin (3,81 persen) ke level 1.189,86. Volume saham berpindah tangan mencapai 1,61 miliar unit senilai Rp 1,11 triliun dengan frekuensi 35.061 kali. Sebanyak 17 saham menguat, 136 melemah, 36 stagnan, dan 269 lainnya tidak terjadi transaksi.

Sementara itu, menurut analisa Trimegah Securities, melemahnya bursa utama regional seiring kekhawatiran akan efek domino resesi global, kembali menekan laju pergerakan IHSG hingga terpuruk 5,6 persen bersentuhan dengan trend channel support 1.150.

Bargain hunting pada sejumlah saham pilihan berhasil mendorong penguatan pada akhir sesi perdagangan, sehingga IHSG ditutup melemah 3,8 persen sedikit di atas trend support symetrical triangle 1.189.

Dengan memperhatikan indikasi tersebut, pada perdagangan hari ini terbuka peluang menguji resisten harga dari trend channel sebelumnya pada level 1.220.

Diperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang untuk bergerak menguat tipis pada kisaran 1.190 - 1.250.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik