biru-dihatiku-ekonomi

NEW YORK - Lagi-lagi harga minyak mentah dunia perdagangan Selasa (18/11/2008) makin merosot dalam menghadapi melemahnya sentiment perekonomian global yang makin parah.

Seperti dilansir dalan Associated Press, Rabu (19/11/2008), hal tersebut karena ketidakpastian mengenai masa depan program bailout USD700 miliar. Talangan senilai USD25 miliar untuk industri automotif AS membuat kecemasan pasar semakin parah, tak hanya di pasar minyak tapi juga di pasar modal.

Tekanan tersebut berdampak harga minyak mentah jenis light sweet ditutup merosot 23 sen menjadi USD54,72 per barel, setelah sebelumnya sempat jatuh di USD54,13 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent di London merosot 47 sen menjadi USD51,84 per barel.

Anjloknya harga minyak ini membuat OPEC harus segera melakukan pertemuan darurat untuk membahas kemungkinan pemangkasan produksi lagi dari yang disepakati September lalu sekitar 1,5 juta barel per hari.