Selasa, 18 November 2008

Rupiah Juga Masih Tertekan!


JAKARTA - Meskipun aksi para spekulan sudah bisa ditekan dan diredam oleh pemerintah, namun potensi pergerakan rupiah semakin terbuka lebar. Pasalnya saat ini diakui kebutuhan dolar Amerika sangat besar untuk ekspor dan impor.

Direktur Currency and Management Group Farial Anwar mengungkapkan, pada minggu ini tren rupiah masih pada posisi melemah. Pasalnya votalitasnya sangat besar antara Rp11.500-11.800 per USD.

"Rupiah saat ini masih terus melemah karena kebutuhan dolar tetap tinggi dan juga mata uang negara lain senasib dengan rupiah terus melemah," katanya.

Tingginya permintaan dolar, diramalkan akan terjadi pada saat pembukaan perdagangan valas. Akibatnya tingginya volatilitas rupiah masih terbuka lebar dengan votalitas yang tinggi.

"Setidaknya aktifitas rupiah nantinya akan melemah di saat penutupan dibandingkan dengan penutupan sesi pertama," paparnya.

Meskipun demikian, dirinya optimistis pergerakan rupiah yang semakin liar terhadap dolar bisa ditekan. Karena Bank Indonesia (BI) tidak akan membiarkan begitu saja nilai rupiah semakin terupuk. Pasalnya, bilamana BI tidak bisa menyelamatkan akan mempengaruhi reputasi BI sebagai regulator.

Sebelumnya Ekonom Fauzi Ichsan memperkirakan bahwa dolar AS akan tetap mahal selama masalah perbankan Amerika belum diselesaikan.

Menurutnya, persoalan inti depresiasi mata uang regional termasuk rupiah adalah pasokan dolar AS yang berkurang di pasar global. Untuk sementara waktu yang bisa dilakukan adalah membatasi pembelian dolar AS seperti yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik