JAKARTA - Belum adanya kesimbangan antara suplai dan demain terhadap dolar, membuat aksi borong dolar terus marak dilakukan para pelaku investor dalam negeri. Borong dolar oleh investor lokal dan tidak adanya ketertarikan mengkoleksi rupiah, dinilai menjadi faktor loyonya rupiah.
"Meskipun aksi borong dolar tidak seramai dulu, namun cara seperti ini terus membuat rupiah kembali terpuruk," kata Direktur Currency Management Group Farial Anwar.
Dirinya kembali mengingatkan ketidakstabilan rupiah dan potensi melebar sangat besar. Karena itu langkah kongkrit Bank Indonesia sangat dibutuhkan, seperti menurunkan suku bunga (BI rate).
Setidaknya melihat perkembangan indeks yang ditutup layu, farial meramalkan pembukaan perdagangan valas pada hari ini, rupiah akan bergerak pada posisi Rp10.700-11.300 per USD.
"Angka ini masih harus tetap diwaspadai menunggu kabar pasar saham di Amerika yang sewaktu-waktu menjadi pemicu terpuruknya rupiah," paparnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo Futures Apeles RT Kawengian menilai, rupiah sebenarnya masih bergerak stabil. Hanya saja rupiah bergerak pada kisaran yang tidak diharapkan karena cenderung melemah.
Dikatakannya, pelemahan rupiah beberapa waktu lalu terjadi karena belum ada tindakan konkret dari BI untuk menjaga pergerakan rupiah.
Dia mengatakan, sebenarnya pelaku pasar saham mengharapkan BI memangkas suku bunga alias BI Rate. Pasalnya jika BI rate turun, bursa saham akan bangkit dan akan berefek positif terhadap rupiah.
Hal yang sama dikatakan farial, belum tertariknya investor untuk kembali mengkoleksi rupiah juga menjadi konstribusi rupiah melemah. Setidaknya hal itu terlihat dari jumlah aliran suplai dolar AS yang belum tampak kembali masuk pasar.
Berdasarkan sentimen tersebut, Apelles memprediksi rupiah cenderung bergerak stabil pada kisaran Rp10.200-Rp11.300.
Sebagai informasi, rupiah pada perdagangan Selasa kemarin sore, ditutup melemah tajam 450 poin ke dari Rp10.850 per USD menjadi Rp11.300 per USD.
Bahkan, pada perdagangan siang harinya rupiah sempat menembus posisi tertinggi di posisi Rp11.375 per USD.
Rabu, 12 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar