Senin, 24 November 2008

Proteksi Rupiah, Butuh Langkah Berani


JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dan pemerintah harus melakukan langkah berani guna membendung lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika lebih lanjut.

Hal itu dikatakan Ketua DPR Agung Laksono dalam pembukaan masa persidangan II tahun sidang 2008-2009, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2008).

Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini ditengarai akibat derasnya aliran dana keluar atau capital outflow, menyusul tidak adanya penjaminan dana nasabah melalui blanket guarantee.

"Adalah keputusan yang sangat bijak bila pemerintah melakukan penjaminan yang secara penuh bagi dana nasabah bank," ujarnya.

Menurutnya, langkah ini bisa mendatangkan rasa aman dan tenang. Sehingga masayarakat tidak perlu menyimpan uangnya di luar negeri, misalnya di Singapura dan Malaysia yang telah terlebih dahulu mengambil kebijakan blanket guarantee.

"Dengan kebijakan ini maka dana yang diparkir di luar negeri, akan kembali ke Indonesia," tambahnya.

Artinya, akan ada pembalikan dana dari mata uang asing ke rupiah. Hal ini akan membuat rupiah menjadi kuat.

Kalangan DPR juga berpendapat, sebaiknya arsitektur ekonomi dunia saat ini perlu mengalami perubahan sistem devisa bebas menjadi devisa terkendali. "Sehingga lalu lintas valas bisa diawasi," tutup Agung.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik