JAKARTA - Menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ke posisi 1.338,36 atau ditutup 30,460 poin atau naik 2,33 persen, diperkirakan akan terus berlanjut pada perdagangan saham pada awal pekan ini, dengan trading rate 1.350 sampai 1.400.

Pengamat keuangan dan pasar saham dari BNI Fahrial Anwar mengatakan, alasan menguatnya indeks pada pembukaan pasar di awal pekan karena tekanan dolar terhadap rupiah sudah mulai mereda, seiring redanya kepanikan pasar global.

"Tekanan rupiah beberapa hari ini sudah mereda, kabar baiknya akan pengaruhi sentimen positif pada penguatan pasar saham dalam negeri," paparnya saat dihubungi okezone, Senin (10/11/2008).

Membaiknya perekonomian dunia dalam waktu cepat bisa terus memberikan efek domino pada penguatan pasar saham dalam negeri dan sektor riil.

Kepala Riset Paramitra Alfa Securities Pardomuan Sihombing mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan indeks pekan ini. Pertama, karena reaksi investor terhadap penahanan suku bunga oleh Bank Indonesia. "Penahanan ini memberikan sentimen positif pada pergerakan saham IHSG," jelasnya.

Faktor kedua, kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan membuat adanya prediksi oleh para pelaku pasar kalau tingkat inflasi akan menurun. "Padahal, tingkat inflasi baru akan dirasakan pada Januari karena pemberlakuan harga BBM berlaku mulai 1 Desember," ujarnya.

Naiknya indeks, kata Pardomuan, sebenarnya sudah diantisipasi oleh pasar sejak sebelumnya. Sekadar mengingatkan, IHSG pada akhir pekan terpeleset 0,26%. Nah, kedua faktor itulah yang pada akhirnya memberikan sentimen positif kepada pasar.

Sebagai informasi, setelah mengalami volatilitas yang tinggi dalam sepekan ini, pada Jumat 7 Oktober IHSG ditutup naik 2,33% atau 30,463 poin menjadi 1.338,36.

Kenaikan indeks acuan di Indonesia ini juga mengikuti kenaikan sejumlah indeks acuan Asia lainnya. Indeks Hang Seng juga ditutup menguat sebesar 3,29% atau sebesar 453,39 poin menjadi 14.243,43. Selain itu, indeks Strait Times juga masih berada pada posisi menguat 1,60% atau 29,07 poin menjadi1.848,27. Tak mau ketinggalan Kospi indeks acuan negeri Ginseng juga ditutup menguat 3,87% atau 42,27 poin menjadi 1.134,49.

Berikut adalah sejumlah perusahaan yang menyumbang kenaikan indeks pada akhir pekan: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang naik Rp 650� menjadi Rp 6.150, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik Rp 550 menjadi Rp 8.550, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang naik Rp 400 menjadi Rp 6.100, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang naik Rp 280 menjadi Rp 1.860, PT United Tractor Tbk (UNTR) naik Rp 225 menjadi Rp 3.900, PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (INKP) naik Rp 200 menjadi Rp 1.270, PT Inco Tbk (INCO) yang naik Rp 180 menjadi Rp 1.970, PT Medco Energy International Tbk (MEDC) yang naik Rp 175 menjadi Rp 2.200 serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik Rp 130 menjadi Rp 1.130.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik