HOUSTON - Akhirnya, harga minyak mentah dunia kembali menguat lebih dari tujuh persen menjadi ke posisi lebih dari USD54 per barel, pada perdagangan Rabu (26/11/2008) waktu setempat. Penguatan ini ikut mendorong indeks saham di Wall Street.
Seperti dilansir dalam Associated Press, Kamis (27/11/2008), harga minyak mentah jenis light sweet ditutup menguat USD3,67 menjadi USD54,44 per barel dan harga minyak jenis Brent melambung USD3,57 menjadi USD53,92 per barel.
Melonjaknya harga saham-saham di Wall Street seiring dengan naiknya saham teknologi dan harapan akan berhasilnya program bailout untuk tiga raksasa automotif AS, telah membuat investor di pasar minyak yakin akan upaya mengatasi ekonomi AS.
Pekan lalu data pemerintah AS menunjukkan bahwa cadangan minyak tumbuh 7,3 juta barel, bandingkan dengan estimasi analis bahwa cadangan minyak mentah AS meningkat 800 ribu barel karena permintaan terus melemah.
Harga minyak melonjak juga berkat kabar dari China yang menurunkan tingkat sukubunganya, untuk menggairahkan kembali ekonominya.
Pasar pantas menyambut positif rencana itu karena China merupakan salah satu raksasa konsumer minyak terbesar di dunia.
Sementara, permintaan minyak AS selama September turun sebesar 12,8 persen dibandingkan periode yang sama setahun lalu, mencapai level terendah dalam 12 tahun terakhir.
Kamis, 27 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar