Jumat, 09 Oktober 2009

Rupiah Jajaki Level Rp9.380


JAKARTA - Penguatan nilai mata uang rupiah nampaknya masih belum akan terhenti. Setelah sebelumnya level Rp9.400 per USD terlewati, maka pada akhir pekan ini, Jumat (9/10/2009) rupiah diperkirakan bisa akan menembus level Rp9.400 per USD. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh kepala ekonom BNI Tony Prasetiantono.

"Jadi saya duga dalam hari-hari ini rupiah masih berpeluang menguat, dan kemungkinan puncaknya bakal terjadi. Dengan catatan jika kabinet baru terbentuk dengan tim yang bagus pada 20 Oktober nanti. Rupiah masih bisa menanjak keRp 9.380-9.410 per USD," jelasnya.

Lebih jauh, Tony menuturkan jika rupiah masih mempunyai ruang untuk menguat hingga Rp9.000 per USD, atau level tinggi yang pernah dicapai sebelum krisis global yang ditandai dengan kebangkrutan Lehman Brother pada 15 September 2008.

"Bahkan rupiah pernah Rp8.900. Jadi, pada level itulah potensi rupiah menguat. Namun jika lebih kuat dari Rp8.900 atau Rp9.000, rupiah akan overvalued dan merugikan eksportir," jelasnya.

Walau rupiah diperkirakan mengalami penguatan, tetapi menurutnya wajar jika IHSG mengalami penurunan. "IHSG sudah terlalu tinggi kenaikannya. Apalagi bursa lain tidak ada yang seperti itu, jadi wajar jika kini terkoreksi," tukasnya.

Sebelumnya, rupiah berhasil tembus ke level Rp9.390 per USD. Di mana pada pada perdagangan Kamis 8 Oktober kemarin, ditutup di level Rp9.427- Rp9.397 per USD, dibanding perdagangan sebelumnya di level Rp9.554-Rp9.524 per USD. Penyebabnya masih sama, yakni derasnya aliran dana yang masuk.

Padahal, dolar mengalami penguatan di sesi perdagangan Rabu waktu setempat dan berhasil rebound dari level terendah selama lebih dari delapan bulan atas yen.

Ini dikarenakan adanya optimisme yang berkembang yang dipicu oleh kenaikan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA), di sesi sebelumnya mereda. sehingga memicu safe-haven demand bagi dolar Amerika.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik