Jumat, 20 Maret 2009

Wall Street Terperosok Lagi


NEW YORK - Harga minyak dan indeks Wall Street bergerak anomali. Jika harga minyak melompat tinggi, investor di bursa Wall Street malah melakukan profit taking.

Indeks Dow Jones pada perdagangan di bursa terbesar dunia tersebut melemah 85 poin, pada penutupan perdagangan Kamis (19/3/2009) waktu setempat. Seperti dilansir dalam Associated Press, Jumat (20/3/2009), sempat pada sesi awal perdagangan berhasil rebound, berkat rencana The Fed yang akan membeli obligasi. Namun sayang, menjelang penutupan harga saham di Wall Street malah merosot.

Investor khawatir strategi Bank Sentral AS yang akan membeli obligasi negara jangka panjang senilai USD300 miliar itu, terlalu tinggi biayanya dan juga belum dapat merespons positif dalam meredam memburuknya perekonomian AS saat ini.

Selain itu, investor mengkhawatirkan juga implikasi kebijakan The Fed yang akan mengucurkan dana kembali sebesar capai USD1 triliun bagi sistem keuangan Amerika dan rencana untuk meningkatkan program kredit untuk UKM. Sayangnya, langkah tersebut ditakutkan akan memicu inflasi tinggi untuk jangka panjang.

Sehingga, investor ikut memicu melemahnya saham keuangan yang akhirnya menekan indeks S&P lebih rendah, seperti saham JPMorgan yang anjlok tembus delapan pesren ke level USD24,95.

Aksi profit taking pun membawa indeks Dow Jones melemah 85,78 poin atau turun 1,2 persen ke level 7.400,80. Sementara itu, indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 10,31 poin atau setara 1,3 persen ke level 784,04, dan indeks Nasdaq melemah 7,74 poin atau turun tipis 0,5 persen menjadi 1.483,48.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik