JAKARTA - Rupiah pada perdagangan Selasa (17/3/2009) diperkirakan masih akan berkisar antara level Rp11.950-12.100 per dolar Amerika. Pergerakan rupiah ini pun tergantung kepada kondisi Pemilu legislatif yang diprediksi akan bergejolak.
"Tergantung juga dengan situasi kampanye, apa berjalan dengan dengan baik atau malah terjadi kekisruhan," ujar pengamat valuta asing Farial Anwar.
Farial mencontohkan, insiden kisruh dalam penandatangan oleh parpol agar kampanye berjalan dengan damai. "Rupiah akan berjalan baik jika hal-hal dalam pemilu berjalan dengan baik," ungkap Farial.
Meski demikian, sebenarnya tidak ada berita yang saat ini dapat menggerakan rupiah lebih jauh lagi. Padahal, Bank Indonesia (BI) telah membuat kebijakan penurunan tingkat suku bunga yang diharapkan bisa menekan inflansi. "Kalau memang BI tidak bisa mengerek nilai tukar rupiah, paling tidak BI bisa mempertahankan nilainya rupiah," paparnya.
Menurutnya, faktor dominan yang memicu pergerakan rupiah masih tergantung dengan perekonomian dunia. Misalnya, paket stimulus yang tengah digelontorkan oleh pemerintah AS untuk memperbesar angka pertumbuhan perekonomiannya. "Itu masih dicermati," ucapnya.
Sekadar informasi, rupiah pada perdagangan kemarin ditutup pada nilai Rp11.950 per dolar Amerika. Farial juga menambahkan, pada perdagangan kemarin, rupiah bergerak fluktuatif di antara Rp11.950-12.000 per dolar Amerika.
Selasa, 17 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar