Rabu, 04 Maret 2009

Menyoal Restu Lapangan Banteng


JAKARTA - Paket-paket calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) belum resmi diumumkan. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum menetapkan jumlah komposisi direksi BEI periode mendatang.

Namun, sejumlah nama yang dikatakan menjadi kandidat dikabarkan telah mendapat dukungan dari Lapangan Banteng (Menteri Keuangan dan Bapepam-LK). Sebut saja paket Ito Warsito yang saat ini menjabat Direktur Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Menurut kabar, dia merupakan calon yang didukung oleh Lapangan Banteng.Namun, ketika dikonfirmasi, Ito mengaku belum pernah meminta restu ke Lapangan Banteng untuk urusan direksi bursa. "Saya tidak punya komentar karena saya belum pernah minta restu Lapangan Banteng," ujarnya.

Menurut informasi yang berkembang di lingkungan pelaku pasar, saat ini memang sudah ada paket calon direksi BEI yang dipersiapkan agar Lapangan Banteng setuju dengan paket tersebut. Dalam paket tersebut harus mengakomodasi orang dari Bapepam-LK dan Kepala Divisi BEI yang saat ini menjabat.

"Orang-orangnya sudah disiapkan, tinggal menunggu penetapan mengenai komposisi direksi dari Bapepam- LK," ujar pelaku pasar yang tidak mau diseb-utkan namanya. Seberapa pentingkah restu Lapangan Banteng, dalam hal ini Menteri Keuangan dan Bapepam-LK terhadap calon direksi bursa?

Bukankah direksi bursa dipilih oleh pemegang sahamnya yakni perusahaan sekuritas yang tercatat sebagai anggota bursa (AB)? Berbagai kalangan menanggapi beragam mengenai restu dari Lapangan Banteng ini. Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartarto mengatakan, pemilihan direksi BEI merupakan kewenangan AB selaku pemegang saham.

Di lain pihak, AB berada di bawah pengawasan Bapepam-LK. Jadi, wajar jika AB akan memperhatikan masukan dari otoritas pasar modal.

"Tidak ada masalah kalau AB meminta masukan dari otoritas perihal calon direksi BEI selaku penerus direksi yang sekarang," jelas dia. Anggota Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengungkapkan pendapat berbeda.

Menurut dia, pemilihan direksi BEI tidak boleh dicampuri oleh kepentingan dari regulator. Jika kedua belah pihak berkoalisi, besar kemungkinan terjadi konflik kepentingan (conflict of interest). "Kalau ini terjadi, bisa merugikan investor bursa apalagi investor kecil. Direksi BEI harus lepas dari kepentingan tertentu sehingga mendapat kepercayaan penuh untuk mengelola bursa," tegas Harry.

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Investor Sekuritas Seluruh Indonesia (MISSI) ND Murdani menuturkan, Bapepam-LK adalah otoritas tertinggi di pasar modal Indonesia sehingga berkewajiban melindungi semua komunitas yang berkepentingan baik investor, emiten, self regulatory organization (SRO), broker, maupun semua lembaga penunjang pasar modal yang ada dan legal.

Untuk itu, kata dia, calon direksi bursa dan SRO lainnya perlu lulus fit and proper test dari otoritas tertinggi. Kemudian baru dipilih secara demokratis oleh pihak yang mempunyai hak pilih.

"Inilah demokrasi pasar modal Indonesia yang pantas didukung asal dijalankan oleh pihakpihak yang punya integritas tinggi dan baik demi perekonomian bangsa Indonesia," papar Murdani.

Pengamat pasar modal Edwin Sinaga menilai, saling klaim dukungan dari Lapangan Banteng merupakan imbas dari tradisi yang mengatakan, jika sudah direstui oleh Menkeu, akan diloloskan Bapepam-LK. "Ini psywar kepada anggota bursa. Jadi, tradisi yang seperti ini harusnya ditinggalkan," lontarnya.

Menurut Edwin, karena otoritas sangat disegani oleh AB, keputusannya juga sangat sulit untuk ditolak.

"Jadi, kalau sudah ada rumor restu Bapepam-LK,banyak anggota bursa yang takut untuk menolaknya, padahal belum tentu rumor itu benar," tambahnya. Edwin berpendapat, untuk menghilangkan stigma restu Lapangan Banteng, Bapepam- LK harus meloloskan lebih dari satu paket calon direksi BEI.

"Kalau hanya satu paket yang lolos, stigma restu Lapangan Banteng tetap akan muncul di AB. Jadi, harus dihilangkan dengan mengedepankan demokrasi di bursa," jelasnya. Pendapat dari berbagai kalangan di atas tentu harus ditanggapi serius oleh otoritas. Kita yakin Bapepam-LK sangat mumpuni untuk melakukan fit and proper test dan itu diperlukan agar mereka yang lolos benar-benar yang terbaik bagi pasar modal Indonesia.

Bapepam-LK juga harus bijaksana untuk tidak hanya meloloskan satu paket agar iklim demokrasi di bursa bisa berkembang. Jika hanya satu paket yang diloloskan, budaya restu tidak akan pernah hilang setiap pemilihan direksi bursa dan saling klaim dukungan dari Lapangan Banteng akan terus terjadi.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik