JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (3/3/2009) diprediksi masih tertekan seiring keluarnya data-data ekonomi yang kurang menggembirakan.
Analis dari BNI Securities M Alfatih mengatakan, dalam jangka menengah indeks masih cenderung melemah di kisaran 1.230-1.260.
"Pelaku pasar banyak yang mengkhawatirkan data-data ekonomi yang akan keluar seperti data ekspor Februari ini yang ternyata turun signifikan dibandingkan Februari tahun lalu," ujarnya.
Menurut Alfatih, meski indeks cenderung melemah, kemungkinan tidak akan menembus level 1.200. Saat ini indeks hanya bisa terdongkrak oleh berita positif seperti laporan keuangan emiten. "Pengaruh regional masih cukup kuat, jadi harus selektif memilih saham yang memang masih punya potensi naik," tambahnya.
Alfatih menuturkan, bagi investor yang belum masuk, kondisi seperti ini saat yang tepat untuk masuk perlahanlahan. Investor yang sudah masuk juga bisa mengambil keuntungan dengan mengambil harga di bawah.
"Seharusnya ini bisa jadi momentum untuk mengambil sedikit-sedikit karena saya lihat tidak akan turun di bawah level 1.200," ujarnya.
Dia mengaku, saat ini memang saat yang sulit untuk mendongkrak kinerja bursa, terlebih masih banyaknya sentimen negatif terutama dari regional. Indeks diperkirakan akan reboundjika ada berita positif seperti laporan keuangan emiten.
"Itu pun sifatnya hanya sementara," tambahnya. Sementara itu, analis dari Optima Securities Ikhsan Binarto mengungkapkan, terkoreksinya Dow Jones ke level kritis mendekati supportkuat 7.000 membuat investor di BEI kemarin melakukan penjualan secara membabi buta (panic selling).
"Bursa regional yang merosot tajam ditambah angka inflasi Februari sebesar 0,21 persen (year on yearmencapai 8,6 persen) makin memberikan sentimen negatif," jelas dia.
Menurut Ikhsan, dengan tembusnya support kuat 1.280, dia menilai cukup wajar jika IHSG menuju ke level 1.250. Indeks selanjutnya bergantung pada technical rebound di Wall Street kisaran 1.210-1.270.
Adapun saham yang bisa menjadi pilihan yakni PT Indosat Tbk (ISAT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Astra Agri Lesatari Tbk (AALI), dan PT Bank BRI Tbk (BBRI). Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG terkoreksi 29,367 poin (2,28 persen) ke level 1.256,109.
Selasa, 03 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar