DAR ES SALAAM - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan menyusut hingga di bawah nol. "Terus diperlemah oleh institusi finansial dunia, dikombinasikan dengan kolapsnya kepercayaan konsumen dan bisnis, permintaan domestik yang menyusut dan merosotnya perdagangan dunia, pertumbuhan ekonomi dunia tampaknya akan menyusut di bawah nol," ujar Direktur Pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn kepada para pimpinan politik dan ekonomi Afrika, diTanzania, seperti dikutip Reuters.
Terkait dengan itu, Kahn menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi wilayah Afrika yang meskipun hanya dipatok 3 persen tahun ini tampaknya menjadi terlalu optimistis. Sebab kendati lambat, dampak krisis keuangan global tetap akan mencapai Afrika. "Dan dampaknya pada situasi keuangan dan ekonomi wilayah ini akan cukup parah,"tuturnya. Arus modal ke Afrika diperkirakan semakin langka, serta pembiayaan perdagangan akan semakin sulit dan mahal.
Seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, lanjut dia, permintaan akan produk dan komoditas dari wilayah ini pun akan semakin merosot. Menurut dia, krisis yang menghadang negara-negara di Afrika berpotensi merusak kemajuan ekonomi yang telah dicapai selama ini, dan mengakibatkan jutaan orang terlempar ke jurang kemiskinan. Hal itu, sambung dia, bisa saja memicu timbulnya gejolak sosial,bahkan perang di wilayah tersebut.
Karena itu, tegas Kahn, Afrika tidak boleh ditinggalkan dalam upaya dunia mengatasi krisis global. IMF pun sebelumnya telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya akan penyusutan kemampuan keuangannya untuk memberi pinjaman, jika krisis ekonomi global berlanjut. Sejauh ini, IMF baru menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman kepada Jepang, senilai lebih dari USD100 miliar.
Anggota G-20 lainnya, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, juga telah menyatakan dukungannya atas penambahan cadangan dana bagi IMF, menjelang pertemuan puncak G-20 2 April mendatang. Menanggapi kekhawatiran IMF, negara-negara besar dunia mengindikasikan kesiapan untuk mendukung penuh upaya-upaya memulihkan perekonomian dunia. Menteri keuangan negaranegara G-20 serta perwakilan dari negara besar lainnya akan bertemu akhir pekan ini untuk menyiapkan pertemuan puncak 2 April mendatang.
Pernyataan kesiapan itu antara lain muncul dari Menteri Keuangan Jepang Kaoru Yosano yang menyebutkan bahwa Jepang akan melakukan langkah apa pun yang dibutuhkan. Lawrence Summers, Kepala Penasihat Ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama,juga mendorongpemerintahnegaranegara lain menyuntikkan dana lebih besar ke perekonomian masing-masing untuk menghadang resesi. Sementara itu, anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa Lorenzo Bini Smaghi menyatakan mereka siap memangkas tingkat bunga hingga nol persen jika deflasi menjadi ancaman atau jika perekonomian memburuk.
Sebelumnya, Uni Eropa (UE) meminta IMF menggandakan cadangan dananya menjadi USD500 miliar (sekitar 396 miliar euro) untuk membantu negara-negara yang mengalami kesulitan akibat krisis finansial global.Komisaris Urusan Moneter dan Ekonomi UE Joaquin Almunia mengatakan, semua pihak sepakat bahwa IMF perlu menambah cadangan dananya untuk meningkatkan kapasitas pemberian pinjaman pada negara yangbenar-benar membutuhkannya.
"Kita juga sepakat untuk memperbaiki cara bagaimana IMF dapat berkontribusi dalam masalah ini," tuturnya.
Rabu, 11 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar