biru-dihatiku-ekonomi

JAKARTA - Bursa di kawasan Asia Pasifik kian memburuk, didukung dengan kondisi perekonomian yang masih berguncang memberikan imbas negatif ke pembukaan indeks. IHSG dibuka terkoreksi tipis 3,790 poin atau turun 0,28 persen ke posisi 1.326,82.

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pun dibuka stangan di level Rp740 per lembarnya, serta PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) juga dibuka stagnan di level Rp6.400 per lembarnya diharapkan masih menjadi pendongkrak IHSG hari ini.

"Saham yang paling dominan, seperti BUMI dan Telkom jadi penentu hari ini. Indeks masih flight, ke depannya kondisi indeks kita masih belum menentu. Kondisi dunia yang makin memburuk dan pelemahan rupiah, entah sampai kapan bisa diprediksi bisa menguat lagi, masih berimbas ke indeks ke depannya.," ujar pengamat pasar modal dari Royal Bank Of Scotland (RBS) Kenny Soedjatman.

Nilai perdagangan saat ini tercatat baru sebanyak 247,9 juta dan sebesar Rp59,3 miliar. Sedangkan total frekuensi saat pembukaan mencapai 3.454. Terdapat sembilan saham yang tercatat menguat, delapan saham melemah, dan 21 saham terpantau stagnan.

Sementara itu, pergerakan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah karena dipicu oleh saham-saham dari sektor perkebunan yang turun sebesar 3,31 poin ke posisi 1.066,93. Sektor pertambangan pun ikutan turun dan dibuka turun 0,11 poin ke posisi 962,45.

IHSG juga mempengaruhi indeks LQ45 yang melemah sebesar 0,946 poin ke posisi 259,07, sedangkan Jakarta Islamic Indeks (JII) juga turun 0,108 poin ke posisi 215,716.

Saham-saham yang dibuka menguat atau top gainer, antara lain PT Petrosea Tbk (PTRO) naik Rp400 ke posisi Rp8.000, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp25 ke posisi Rp2.575, dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) naik Rp10 ke poisisi Rp950.

Saham-saham yang dibuka melemah atau top loser, antara lain PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp550 ke posisi Rp4.950, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp50 ke posisi Rp5.550, dan PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) naik Rp50 ke posisi Rp9.800.