JAKARTA - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) tidak mempermasalahkan keterlambatan pembayaran kompensasi atas penurunan BBM pada 15 Desember 2008 lalu.
"Kelangkaan kemarin itu cuma karena takut rugi saja. Enggak ada masalah itu dibayar kapan," ujar Ketua Hiswana Migas Muhammad Nur Adib, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (12/1/2009).
Meski demikian, dia mengatakan, pihaknya belum menerima kompensasi atas penurunan SPBU pada 15 Desember lalu. "Iya mas belum dibayar," ucapnya sambil tertawa.
Ketika disinggung mengenai mekanisme subsidi untuk penurunan harga BBM yang kemungkinan besar terjadi dalam waktu dekat ini, dia menungkapkan hal tersebut merupakan urusan antara pemerintah dengan Pertamina.
"Biasanya kan Pertamina yang bayar. Nanti ini pada H-2 atau H-1 kita boleh tebus dengan harga baru. Berarti kompensasi sudah terbayar di situ, terpotong di situ, itu nanti dihitung sama subsidi. Nanti itu pemerintah sama pertamina saja, karena menebusnya sudah dikurangi," jelasnya.
Dia mengungkapkan, hingga hari ini ketakutan pengusaha SPBU akan kerugian sudah tidak ada lagi, akibatnya penebusan delivery order (DO) menjadi normal dan kelangkaan kelihatannya sudah tidak terjadi lagi.
"Tidak ada kelangkaan lagi. Hari ini lancar semua, penebusan DO pun normal," imbuhnya.
Senin, 12 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar