JAKARTA - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih menjadi sorotan pelaku pasar dan lagi-lagi dibuka melemah. Saham sektor batu bara ini pun terus mengalami tekanan aksi jual serta masuk jajaran top losser saat pembukaan sesi pertama pagi ini. Pagi ini, BUMI dibuka makin anjlok di bawah Rp800 per lembarnya.
Pada pembukaan perdagangan, Jumat (5/12/2008), semua emiten Bakrie bergerak fluktuatif, satu emiten lainnya langsung potensi auto rejection atau masuk dalam penghentian batas bawah, dua emiten bergerak stagnan, dan dua emiten Grup Bakrie mengalami pelemahan, sedangkan satu emiten Bakrie lainnya mengalami penguatan.
Kondisi ini tampaknya mengikuti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan karena sentimen global dan Asia yang cenderung mengalami pelemahan. Saat ini IHSG masih bergerak fluktuatif di kisaran level 1.200. Indeks saham pukul 09.40 JATS, berada di posisi 1.200,13 atau turun 5,19 poin atau 0,43 persen.
Menurut data yang dihimpun, harga saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) stagnan di level Rp50 per lembarnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merosot Rp20 atau turun 2,47 persen ke level Rp790 per lembarnya.
Sementara PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) anjlok Rp9 atau turun 9,38 persen ke posisi Rp87 per lembarnya (potensi auto rejection), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) stagnan di level Rp230 per lembarnya.
Sedangkan, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menguat Rp1 atau naik 1,67 persen ke level Rp61 per lembarnya, sedangkan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) melemah Rp1 ke level Rp50 per lembarnya.
Jumat, 05 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar