JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan ini ditutup di kisaran yang itu-itu saja. Rupiah belum beranjak dan sepertinya rupiah masih anteng di posisi Rp 11.000 per USD.
Pengamat pasar uang Currency Management Group Farial Anwar mengatakan, pergerakan rupiah masih mantap di posisi Rp11.000 per USD, kendatipun sempat menguat tipis diakhir pekan sebagai imbas sentimen positif penurunan suku bunga The Fed.
"Rupiah sempat terangkat akibat respon positif pasar dari penurunan suku bunga Fed dari satu persen menjadi 0 persen sampai 0,25 persen," katanya.
Karena jarak yang lebar antara rupiah dan dolar Amerika, penguatan terhadap rupiah tidak terlalu signifikan. Namun hal ini diharapkan bisa menjadi pemicu penguatan nilai tukar rupiah menjelang libur panjang akhir tahun.
Melihat tekanan rupiah terhadap dolar tidak sebesar dulu dan masih adanya sentimen positif dari penurunan suku bunga The Fed serta mulai kembali masuknya dana-dana asing ke Indonesia, dirinya meramalkan pada pembukaan perdagangan awal pekan rupiah bergerak di kisaran Rp10.900 hingga Rp11.100 per USD.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah akhir pekan ini, ditutup stabil di kisaran Rp11.075-11.050 per USD. Angka itu tidak jauh berbeda dengan penutupan pada perdagangan sebelumnya. Dalam sepekan level terendah rupiah di posisi Rp10.890 per USD dengan level tertinggi di Rp11.948 per USD.
Selama perdagangan akhir pekan lalu, pergerakan rupiah diwarnai dengan pola risk aversion. Risk aversion adalah sikap investor yang menghindari risiko, terutama saat situasi tidak menentu, yang bisa menyeretkan lagi arus investasi.
Senin, 22 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar