JAKARTA - Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin kokoh dan terus rally pada penutupan pasar dengan penguatan tipis di posisi 1.316, kendati indeks sempat bertarung di zona merah sebelum penutupan sesi kedua. Indeks pun mendekati titik jenuhnya.

Kembali menguatnya indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata seirama dengan indeks acuan lain di Asia, indeks Nikkei 225 berhasil ditutup menguat sebesar 0,70 persen menjadi 8.720,55.

Serupa dengan Nikkei 225 penguatan juga terjadi pada indeks Hang Seng naik 0,23 persen menjadi 15.613,9. Namun sayangnya, menguatnya beberapa indeks di Asia tidak dialami indeks Strait Times Singapura yang ditutup pada zona merah.

Analis pasar saham Optima Sekuritas Ikhsan Binarto mengatakan, kenaikan indeks masih di pengaruhi sentimen luar dengan kebijakan paket penyelamatan industri automotif di Amerika dengan bailout-nya. Meskipun demikian, dia mengingatkan potensi menguatnya indeks dalam negeri bisa mengundang aksi profit taking.

"Sekalipun sempat melemah dan kemudian ditutup menguat, ini mengisyaratkan koreksi yang normal dan waspadai investor mulai profit taking," katanya, di Jakarta, Jumat (12/12/2008).

Menurutnya, transaksi perdagangan yang terus membaik sebagai pertanda investor masih stay di pasar. Dan melihat alasan tersebut, dirinya memprediksi indeks pada pembukaan perdagangan di akhir pekan terbuka untuk koreksi karena mulai masuk area overbought di level 1.290-1.350.

Dengan pilihan saham yang layak di koleksi, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Pada hari sebelumnya, indeks benar-benar bergerak liar. Bahkan beberapa menit sebelum penutupan, indeks masih terjerumus di zona merah dan akhirnya sempat keluar dari zona merah dengan ditutup naik 0,06 persen atau 0,799 poin menjadi 1.316,694. Kenaikan indeks dibantu oleh emiten yang bergerak di sektor komoditas.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik