SEOUL - Ekspor Korea Selatan jatuh tajam pada November dibandingkan tahun sebelumnya akibat krisis finansial global. Ministry of Knowledge Economy menyatakan pengiriman barang jatuh 18,3% pada tahun ke tahun (year on year/yoy) menjadi USD29,26 miliar. Angka ini merupakan penurunan terbesar sejak Desember 2001.
"Beberapa pembeli menanyakan keterlambatan barang, pemotongan, atau pembatalan permintaan mereka. Kondisi ekspor kemungkinan besar akan semakin sulit ke depannya," jelas pernyataan kementerian, dikutip dari AFP, Senin (1/12/2008).
Kementerian menyatakan pengiriman ekspor bergerak 34,7% (yoy) pada November. Tetapi pengiriman ke luar negeri untuk seluruh item ekspor mengalami penurunan hingga 2 digit.
"Penurunan pada ekspor datang lebih awal daripada antisipasi likuiditas akibat krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat (AS) karena pengimpor menurunkan dan membatalkan permintaan," jelas Kepala Kantor Investasi dan Perdagangan Kementerian Ekonomi Chung Jae-Hwan.
Adapun ekspor suku cadang mobil dan petrokimia jatuh 30,8% dan 36,6%. Lalu ekspor mesin pada umumnya jatuh 24,4%. Dia mengatakan penurunan daya beli konsumen pada perusahaan elektronik AS Circuit City dan sektor ritel ikut mempengaruhi penurunan ekspor.
Dalam hal ini, tingkat penjualan jatuh hampir di seluruh negara, kecuali Timur Tengah dengan ekspor mencapai 30,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekspor ke Amerika Serikat jatuh 6,2% selama 20 hari pertama, ekspor ke China jatuh 27,8%, sedangkan ekspor ke Uni Eropa turun 12,5%, lalu Jepang mengimpor kurang dari 13,5%. Diketahui, kementerian telah memberikan perlindungan penurunan ekonomi regional selama 20 hari pertama.
Sementara itu, impor jatuh 14,6% menjadi USD28,96 miliar bulan lalu yang menghasilkan surplus perdagangan sebesar USD297 juta.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 4%. Tapi analis lokal dan internasional memperkirakan angka yang lebih rendah.
Dana Moneter Internasional (The International Monetary Fund/IMF) memperkirakan 2,0%. Kemudian Organisasi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development) memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,7%.
Selasa, 02 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar