TOKYO - Bank Sentral Jepang (The Bank of Japan/BoJ) akan menyiapkan langkah baru untuk menangani krisis kredit yang semakin memburuk di ekonomi Asia. Termasuk terjadinya deflasi pada tahun depan.
"Kondisi finansial Jepang terlihat partumbuhan yang semakin turun, terutama pada persediaan kebutuhan dana yang memperlihatkan penurunan di pasar finansial global," jelas Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa, dikutip dari AFP, Senin (1/12/20008).
Karena itu, BoJ telah menyiapkan beberapa langkah untuk membantu memudahkan perusahaan memperoleh akses kredit hingga akhir tahun fiskal ke Maret tahun depan. Hal ini disampaikan Shirakawa saat menjadi pembicara di para pemimpin bisnis di barat daya kota Fukuoka.
Sebelumya, BoJ mengumumkan langkah yang sama untuk menolong perusahaan pada November 1998 setelah beberapa bank bangkrut akibat tingginya utang.
Di antara beberapa langkah baru ini, BoJ mungkin akan menerima obligasi perusahaan dengan kredit yang lebih rendah dari biasanya sebagai jaminan pinjaman ke bank swasta. Hal ini akan dibicarakan pada pertemuan luar biasa BoJ pekan ini.
"Seperti ekonomi di seluruh negara yang diperkirakan akan terus menghadapi kesulitan berkelanjutan, ekonomi Jepang yang mencatat pertumbuhan negatif pada kuartal II dan kuartal III tahun ini, kemungkinan akan melanjutkan penurunan selama beberapa kuartal ke depan," jelasnya.
Dia mengatakan situasi harga juga mempengaruhi kondisi ekonomi secara signifikan. Hal ini dinilai akan membuat pengeluaran konsumen akan ikut jatuh dalam jangka pendek pada tahun fiskal hingga tahun depan.
Shirakawa juga menegaskan pemangkasan suku bunga terlalu akan menjaga fungsi pasar uang secara efisien serta mengurangi spekulasi tentang reduksi lebih lanjut pada biaya peminjaman.
Selain itu, BoJ juga mencari langkah alternatif untuk menjaga kredit tetap mengalir di perusahaan yang terkena pukulan keras akibat krisis finasial global. Termasuk pada pelemahan permintaan domestik dan jatuhnya ekspor di seluruh negara.
Sementara itu, Menteri ekonomi Kaoru Yosano mengingatkan ekonomi Jepang akan menghadapi perkiraan ekonomi yang semakin suram.
"Saya tidak dapat memberitahu Anda jika hari esok akan lebih baik. Kami akan terus menghadapi penurunan konsumsi, atau deflasi, produksi dan harga yang akan terus jatuh," jelasnya.
Diketahui, kondisi ekonomi Jepang jatuh ke resesi mendalam pada Oktober saat pabrik banyak yang tutup, pengeluaran konsumen menurun dan inflasi menurun. BoJ pada Oktober juga telah memangkas suku bunga sangat rendah sejak tujuh tahun, yakni 20 basis poin menjadi 0,3%.
Selasa, 02 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar