JAKARTA - Indonesia dirasa perlu memiliki lembaga penilaian harga efek guna memberikan kebutuhan informasi bagi pelaku pasar. Pasalnya, selama ini, informasi yang disampaikan tidak transparan hingga membuat harga pasar sangat berbeda.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama IBPA Ignatius Yirendroheru, seusai penandatanganan MoU, di Galeri BEI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (11/11/2008).
Belajar dari pengalaman tersebut, kehadiran lembaga penilaian harga efek Indonesia bisa memberikan informasi kepada pasar untuk informasi yang up to date khususnya untuk surat utang. "Dengan pelayanan ini kita akan memberikan informasi bagi pelaku pasar, untuk pertama kalinya secara mudah," katanya.
Dibandingkan dengan Malaysia, lembaga penilaian harga efek ini bersifat mandataris, artinya para pelaku pasar wajib mendapatkan referensi informasi dari mereka.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Lembaga Penilaian Harga Efek Indonesia Hasan Fawji yang mengatakan, informasi yang diberikan diharapkan dapat memenuhi pelaku pasar saat ini, khususnya bagi mereka yang mempunyai portofolio.
Dia pun menuturkan, dengan hadirnya lembaga ini, yang merupakan anak perusahaan dari bursa efek yang secara legitimasi bersifat independen dan tidak berpihak kepada pemegang saham.
Alasan adanya kerja sama dengan Malaysia saat ini, karena mereka mempunyai para ahli dan lembaga sudah hadir lebih dulu sejak 2004 serta mempunyai persamaan market dengan Indonesia.
Lembaga penilaian harga efek ini ditargetkan pada pertengahan 2009 nanti sudah beroperasional dan diakhir semester pertama 2009 juga akan mendapatkan izin usaha penuh dari Bapepam-LK.
Di tempat yang sama, Direktur Bond Pricing Agency Malaysia Suresh Menon mengatakan hal yang terpenting dari Indonesia kehadiran lembaga ini adalah keyakinan pasar akan produk-produk yang mereka miliki, karena lembaga ini adalah memberikan informasi harga wajar terkait surat utang negara dan obligasi.
"Malaysia saja saat ini sudah memiliki 72 pelanggan, sejak didirikannya lembaga ini," tutupnya.
Selasa, 11 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar